REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Jumlah penumpang mudik Lebaran 2019 yang menggunakan jasa penerbangan dari Bandara Mutiara Sis Aljufri Palu, Sulawesi Tengah mengalami penurunan drastis dibandingkan tahun sebelumnya.
"Data monitoring angkutan Lebaran 2019 Bandara Mutiara Sis Aljufri Palu, pada H-3 (2/6), penumpang berangkat berjumlah 1.389 orang, turun 28 persen dibanding periode sama 2018 yang mencapai 1.928 orang," kata Kepala Bandara Mutiara Sis Aljufri Palu Benyamin Noach Apetuley, Senin (3/6).
Untuk kedatangan, pada 2018 sebanyak 2.078 orang. Sedangkan ahun ini kedatangan berjumlah 1.772 orang atau turun sekitar 15 persen.
Benyamin mengatakan turunnya penumpang mudik diduga akibat adanya kenaikan harga tiket pesawat sejak beberapa bulan terakhir ini. "Penurunan jumlah penumpang tersebut tidak hanya di sebabkan oleh naiknya harga tiket, tetapi juga diakibatkan oleh bencana gempa yang melanda Kota Palu pada 28 September 2018," katanya.
Walaupun begitu, Bandara Mutiara Sis Aljufri Palu, Sulawesi Tengah tetap membuka posko pelayanan arus mudik Lebaran Idul Fitri 1440 Hijriyah untuk memberi pelayanan maksimal kepada para penumpang. "Posko pelayanan Lebaran itu untuk menjamin kelancaran, keamanan dan kenyaman pengguna jasa Bandara Palu menjelang dan sesudah Lebaran," katanya.
Benyamin mengatakan posko Lebaran tersebut dilayani oleh 30 petugas internal bandara bersama instansi terkait seperti kepolisian, Dinas Perhubungan (Dishub), Dinas Kesehatan (Dinkes) dan PT Jasa Raharja yang terbagi dalam empat shift. Dia menyebut posko Lebaran di Bandara Mutiara Sis Aljufri Palu rutin dilakukan setiap tahun guna kelancaran saat arus mudik dan arus balik menggunakan moda trasportasi udara.