Sejak H-7, Pola Kerja Rest Area Palikanci Jadi Dua Shift

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Ani Nursalikah

Senin 03 Jun 2019 18:03 WIB

Satu dari dua SPBU Modular di Rest Area KM 207 A Tol Palimanan-Kanci (Palikanci), Rabu (29/5). Foto: Republika/Adinda Pryanka Satu dari dua SPBU Modular di Rest Area KM 207 A Tol Palimanan-Kanci (Palikanci), Rabu (29/5).

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Manager Rest Area KM 207 A Tol Palimanan-Kanci (Palikanci) Dede Ahmad Nurhadi menuturkan, arus mudik yang lebih lancar di tahun ini tidak mengubah pola kerja para petugas. Tujuh hari menjelang Lebaran, sistem kerja terbagi menjadi dua shift per hari dengan masing-masing shift berdurasi 12 jam.

Dede mengatakan, sistem kerja itu sudah diberlakukan sejak arus mudik tahun lalu. Waktu rehat tetap diberikan, yakni 15 menit untuk waktu istirahat shalat dan sejam untuk istirahat makan.

Baca Juga

"Semua masih sama seperti tahun lalu," ujarnya ketika dihubungi Republika.co.id, Senin (3/6).

Tapi, skema tersebut berbeda dibandingkan pada hari biasa, di mana sistem kerja di rest area adalah tiga shift dengan durasi delapan jam tiap shift. Perubahan dilakukan untuk memaksimalkan waktu pelayanan SPBU dengan meminimalkan jeda pemberhentian sementara transaksi saat pergantian shift.

Apabila tiga shift diberlakukan tiap hari, berarti ada tiga waktu di mana operasional pelayanan SPBU dihentikan sementara. "Sedangkan, kalau cuma dua shift berarti hanya ada dua waktu berhenti temporer," ucap Dede.

Tapi, Dede menjelaskan, perubahan tidak hanya terjadi di pelayanan SPBU. Petugas kebersihan dan keamanan juga bekerja dalam dua shift sejak sepekan menjelang Lebaran atau sejak Rabu (30/5).

photo
Area terbuka yang digunakan untuk jasa pijat di Rest Area Km 207 Tol Palikanci.

Secara umum, Dede menyebutkan, jumlah petugas juga ditingkatkan pada arus mudik. Di hari normal, petugas keamanan hanya empat sampai lima orang per shift yang kini menjadi 13 orang. Sedangkan, petugas kebersihan juga ditambah dari tujuh sampai delapan orang menjadi 25 orang per shift.

Terakhir, petugas pelayanan SPBU juga akan dimaksimalkan menjadi 16 orang per shift. Jumlah tersebut sesuai dengan jumlah dispenser yang tersedia. "Ada delapan dispenser dengan masing-masing dua lajur, berarti total 16 lajur," kata Dede.

Meski harus bekerja dalam durasi 12 jam sehari, Dede memastikan, kesehatan para petugas tetap menjadi prioritas pengelola rest area. Petugas kesehatan selalu siap siaga di posko yang sudah disediakan.

Unit Manager Communication Relations & CSR PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) III Dewi Sri Utami juga memastikan, kesehatan dan stamina operator selalu diperhatikan. Untuk menjaga kesehatan dan stamina operator, Dewi mengungkapkan, Pertamina MOR III melakukan pemeriksaan rutin Fit to Work Daily Check Up (DCU) sebanyak dua kali sehari, yaitu sekitar pukul 08.00 WIB dan pukul 16.00 WIB.

Selain pemeriksaan kesehatan, operator juga akan mendapat vitamin suplemen. "DCU dilakukan secara rutin sejak Kamis kemarin, 30 Mei 2019 oleh petugas kesehatan Pertamina MOR III," kata Dewi dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Jumat (31/5) malam. 

Pertamina MOR III menerjunkan sembilan tim medis yang terdiri dari dokter, perawat, dan pengemudi. Tim medis ini akan berkeliling ke 25 titik SPBU dan Kios Kemasan mulai dari ruas tol Bekasi hingga Pejagan, serta jalur nontol. Apabila ditemukan kondisi yang tidak fit, operator akan dianjurkan beristirahat.

Terpopuler