REPUBLIKA.CO.ID, NAGREG - Pemudik roda dua dan empat yang melintasi jalur Nagreg, Kabupaten Bandung menuju ke Timur jelang Lebaran 1440 hijriah menurun dibandingkan tahun lalu. Hingga pukul 12.00 Wib, kendaraan yang melintas sejak H-7 hingga H-2 mencapai 404.396 unit kendaraan. Sedangkan pada 2018 lalu sejak H-7 hingga H-2, jumlah kendaraan yang melintasi Nagreg arah Timur mencapai 480 ribu lebih kendaraan. Para pemudik hendak ke arah Timur diantaranya Tasikmalaya, Garut dan ke Jawa.
"Untuk kendaraan yang melintas di Nagreg dari H-7 sampai H-3 tidak melebihi dari tahun kemarin meski ada peningkatan dari H-7 sampai H-3," ujar Kasi Rekayasa Lalu Lintas, Dishub Kabupaten Bandung, Isnuri Winarko saat ditemui di Nagreg, Kabupaten Bandung, Senin (3/6).
Ia mengatakan puncak arus kendaraan di jalur tersebut yang diperkirakan terjadi pada H-4 terjadi pada H-3. Meski begitu jumlahnya 95 ribu kendaraan tidak melebihi dari jumlah H-3 tahun kemarin yang mencapai 100 ribu lebih kendaraan.
Salah satu penyebab penurunan kendaraan yang melintasi Nagreg, ia mengungkapkan karena infrastruktur jalan di jalur Utara yang sudah bagus seperti Tol Cipali. Terlebih tol yang ada menghubungkan dari Jakarta hingga menuju Jawa Timur.
"Kemungkinan dari arah Bandung lebih memilih ke Utara karena sistem one way yang digunakan petugas berjalan baik," katanya.
Meski menurun, kepadatan kendaraan di jalur Nagreg masih tetap terjadi. Dengan kendala yang ada di Pasar Limbangan, Garut. Oleh karena itu, pihak kepolisian melakukan sistem one way. "Kepala di pasar Limbangan dan ekor bisa di Cikaledong terakhir tadi subuh jam 03.00 Wib," katanya.
Selain itu, Isnuri mengungkapkan kesiapan petugas mengurai kepadatan kendaraan membuat tidak terjadi antrean yang padat. "Untuk Selatan kepadatan terjadi tetapi tidak sampai parah," katanya.