Panjangnya Jalur Tol Harus Diwaspadai Pemudik

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Friska Yolanda

Senin 03 Jun 2019 14:59 WIB

Arus lalu lintas menuju Solo tampak masih mendominasi sepanjang Sabtu (1/6) hingga Ahad (2/6) dini hari, di KM 427 A, ruas tol Semarang- Solo. PT Trans Marga Jateng (TMJ) selaku pengelola jalan tol ini masih masih akan memberlakukan contra flow (3 : 1) prioritas arus lalu lintas dari arah Semarang guna mengurai kepadatan ini. Foto: Republika/Bowo Pribadi Arus lalu lintas menuju Solo tampak masih mendominasi sepanjang Sabtu (1/6) hingga Ahad (2/6) dini hari, di KM 427 A, ruas tol Semarang- Solo. PT Trans Marga Jateng (TMJ) selaku pengelola jalan tol ini masih masih akan memberlakukan contra flow (3 : 1) prioritas arus lalu lintas dari arah Semarang guna mengurai kepadatan ini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panjangnya jalur tol yang digunakan pemudik menjadi hal yang harus diwaspadai oleh para pengemudi. Kepolisian mengingatkan akan pentingnya menjaga kecepatan baik pada saat lalu lintas padat maupun lengang.

"Tol tersambung dan cukup panjang. Itu jadi titik rawan juga karena ada titik-titik atau waktu di mana ketika padat dan sangat lengang," ujar Kepala Bagian Penerangan Umum Polri, Kombes Pol Asep Adi Saputra, di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (3/6).

Asep menjelaskan, para pengemudi perlu mewaspadai kecepatan kendaraan mereka saat mengemudi. Kewaspadaan tersebut harus dilakukan agar tak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan saat melakukan mudik baik berangkat maupun kembali ke kediaman.

"Itu perlu jadi kewaspadaan pengemudi. Ketika jalur terlalu padat perlu jaga kecepatan, ketika lengang, tetap menjaga kecepatan," terangnya.

Ia menjelaskan, arus balik akan terjadi pacalebaran, antara tanggal 5 atau 6 Juni. Menurut Asep, kepolisian akan melakukan pengamanan dan antisipasi di jalur mudik hingga tanggal 10 Juni.

Di samping itu, jumlah kecelakaan lalu lintas (laka lantas) saat mudik pada H-3 lebaran tahun ini menurun signifikan jika dibandingkan dengan H-3 lebaran tahun lalu. Penurunan jumlah itu mencapai sekitar 57 persen.

"Kalau kita bicara laka lantas sampai H-3 kita bandingkan tahun lalu, 2018 itu H-3 sebanyak 138. Hari ini ada penurunan signifikan, yaitu sebanyak 67 kecelakaan. Itu artinya ada 57 persen penurunan laka lantas," ujar dia.