Polri: Kecelakaan Mudik H-3 Lebaran Turun 57 Persen

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Yudha Manggala P Putra

Senin 03 Jun 2019 13:55 WIB

  Petugas polisi mengatur lalu lintas arus mudik saat penerapan satu arah di Jalan Sasak Beusi, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Garut, Jumat (23/6). Foto: Mahmud Muhyidin Petugas polisi mengatur lalu lintas arus mudik saat penerapan satu arah di Jalan Sasak Beusi, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Garut, Jumat (23/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jumlah kecelakaan lalu lintas (laka lantas) mudik pada H-3 lebaran tahun ini disebut turun dibandingkan tahun lalu. Penurunan diklaim mencapai sekitar 57 persen.

"Kalau kita bicara laka lantas sampai H-3 kita bandingkan tahun lalu, 2018 itu H-3 sebanyak 138. Hari ini ada penurunan signifikan, yaitu sebanyak 67 kecelakaan. Itu artinya ada 57 persen penurunan laka lantas," ujar Kepala Bagian Penerangan Umum Polri, Kombes Pol Asep Adi Saputra, di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (3/6).

Ia juga menjelaskan, pihaknya melakukan prediksi jumlah pemudik berdasarkan evaluasi tahun 2018. Diperkirakan 10,3 juta kendaraan melaksanakan mudik tahun ini. Jumlah tersebut terdiri dari 6,7 juta kendaraan roda dua dan 3,6 juta kendaraan roda empat.

"Sampai hari ini pemantauan kita di beberapa jalur sudah mengalami penurunan (arus mudik)," kata dia.

Asep menuturkan, khusus jalur yang mengarah ke arah Jawa, prediksi tanggal 1 dan 2 Juni adalah puncak arus mudik meleset. Hingga hari ini, jumlah pemudik terpantau masih signifikan.

Beberapa kebijakan rekayasa lalu lintas pun masih diberlakukan. Salah satunya jalur satu arah bagi masyarakat ke daerah tujuan di Jawa.

"Masih diberlakukan oleh jajaran Korlantas Mabes Polri dan juga jajaran wilayah yaitu dengan menambah waktu kegiatan one way, dari km 70 sampai km 443," terangnya.

Selain itu, berdasarkan pemantauan Polri di daerah Banten, pemudik yang menuju arah Sumatera sudah mulai mengalami penurunan. Lonjakan arus mudik di jalur ini justru terjadi pada H-6 dan H-7 lebaran. "Saat ini di jalur tersebut sudah normal seperti biasa," ujar dia.

Terpopuler