REPUBLIKA.CO.ID, LUBUKBASUNG -- Arus lalu lintas jalan provinsi menghubungkan Pasaman Barat menuju Bukittinggi, tepatnya di Kelok 44 Kabupaten Agam, Sumatra Barat, masih normal. Belum terjadi peningkatan dua hari menjelang Idul Fitri 1440 Hijriyah.
Kapolres Agam AKBP Ferry Suwandi melalui Kasat Lantas Polres Agam Iptu Dedi Antonis di Lubukbasung, Senin (3/6) mengatakan arus lalu lintas di Kelok 44 masih lancar dan normal. "Diperkirakan lonjakan arus lalu lintas akan terjadi pada H-1 atau H+1 Lebaran," katanya.
Ia mengatakan Kelok 44 merupakan jalan penghubung antara Kota Bukittinggi menuju Danau Maninjau, Lubukbasung, Pasaman Barat dan Padang Pariaman. Jalan tersebut memiliki tanjakan, tikungan yang cukup banyak dan jalan berukuran kecil sekitar enam meter.
Dengan kondisi itu, jalan sangat rawan terjadi kemacetan apabila ada kendaraan yang mogok dan rawan kecelakaan. "Sebelumnya ada satu unit bus AKDP trayek Pasaman Barat-Bukittinggi masuk jurang di Kelok 28 Kecamatan Matur, Selasa (28/5), mengakibatkan lima penumpang mengalami luka dan patah tulang," katanya.
Untuk mengatasi kemacetan dan kecelakaan, Polres Agam mendirikan tiga Poskotis di Kelok 1, Kelok 32 dan Kelok 44. Selain itu menyediakan satu unit mobil derek dan satu orang mekanik untuk memperbaiki mobil yang mogok. "Mobil derek digunakan untuk membawa mobil mogok ke lokasi lebih aman dan setelah itu langsung diperbaiki oleh mekanik," tegasnya.
Ia mengimbau pengendara untuk berhati-hati selama mengendarai kendaraan, tidak kebut-kebutan di jalan saat cuaca hujan dan istirahat di Poskotis apabila mengantuk. Ini bertujuan agar tidak menjadi korban kecelakaan di jalan raya, karena sudah dua kasus kecelakaan di wilayah Polres Agam selama Operasi Ketupat digelar pada 29 Mei sampai 10 Juni 2019. "Dari dua kasus kecelakaan itu, dua orang meninggal dunia," katanya.