Muhammadiyah Sumbar Ajak Pererat Persaudaraan

Rep: Febrian Fachri/ Red: Esthi Maharani

Senin 03 Jun 2019 12:53 WIB

Muhammadiyah Foto: wikipedia Muhammadiyah

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Sumatra Barat, Shofwan Karim mengatakan pentingnya momentum Ramadhan dan Lebaran Idul Fitri tahun ini untuk menjalin lagi tali silaturahim yang sempat merenggang akibat perbedaan politik pascapemilu Serentak 2019. Momen Idul Fitri ini menurut Shofwan saatnya untuk kembali bersatu, menjalin persaudaraan yang aktif atau tidak hanya sekadar basa basi.

"Persaudaraan yang kita jalin jangan yang pasif, atau sekedar di mulut. Tapi harus saling merangkul, saling tegur, saling mengunjungi. Itulah silaturahim jangan aktif. Ada kehangatan di situ. Bukan hanya ucapan kita bersaudara di mulut," kata Shofwan kepada Republika, Senin (3/6).

Walau Pilpres sudah berlangsung pada 17 April lalu dan hasilnya sudah diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada akhir Mei lalu, Shofwan masih merasakan adanya aroma ketidakpuasan dari beberapa pihak yang kalah.

Walau perbedaan pandangan politik masih ada, menurut Shofwan umat Islam sebaiknya mengedepankan ukhuwah Islamiah atau kebersamaan sebagai saudara seiman, ukhuwah wathaniah atua kebersamaan sebagai saudara sebangsa dan ukhuwah basyariah atau insaniah yang berarti persatuan sebagai sesama umat manusia.

Shofwan berharap umat Islam dan bangsa Indonesia agar tidak lagi berpikir perbedaan selama lima tahun ke depan. Menurut dia semua anak bangsa Indonesia berpikir ke depan dengan bersatu dan mewujudkan pembangunan.

Shofwan kemudian menjelaskan Idul Fitri merupakan kembali kepada kesucian. Di mana umat Islam melaksanakan ibadah puasa selama lebih kurang 30 hari. Kemudian setiap malam mendirikan ibadah-ibadah sunnah lainnya seperti solat tarawih, witir, pengajian, tilawatil quran dan itikaf pada 10 malam terakhir untuk mendapatkan keutamaan malam Lailatul Qadar.

"Kita sudah membersihkan diri, dengan menahan nafsu, memperbanyak ibadah. Mari kita pertahankan kedsucian itu," ujar Shofwan.

Terpopuler