Dompet Dhuafa Gelar Pesantren Kilat Ramadhan di Lombok

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Gita Amanda

Senin 03 Jun 2019 09:05 WIB

Dompet Dhuafa Dompet Dhuafa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dompet Dhuafa melalui Tim Disaster Manajemen Center (DMC) menggelar program Pesantren Kilat Ramadhan 1440 Hijriah. Pesantren Kilat Ramadhan Dompet Dhuafa ini digelar untuk penyintas gempa di Dusun Gol Desa Medana Kecamatan Tanjung Lombok Utara pada 30 Mei 2019-1 Juni lalu.

Dai Muda Cordofa Riau, Ustaz Surya Aripin, turut bergabung dengan Tim DMC DD untuk menjalani Ramadhan bersama masyarakat Lombok dalam program tersebut. Ia mengatakan, Dompet Dhuafa telah bersama penyintas gempa Lombok sejak Agustus tahun lalu. Di bulan Ramadhan ini, mereka mengadakan program pesantren kilat bagi para penyintas gempa.

Baca Juga

Setiap harinya, kegiatan Pesantren Kilat diawali dengan shalat tahajud berjamaah pukul 03.00 WIT, yang diikuti oleh peserta sanlat dan masyarakat. Setelah pelaksanaan tahajud, kegiatan dilanjutkan dengan sahur bersama dan shalat subuh berjamaah, dzikir serta doa. Setelah itu di lanjutkan kultum subuh oleh Ustaz Surya Aripin. Setelah pelaksanaan kultum, kegiatan dilanjutkan dengan olah raga dan isma (istirahat mandi).

"Menariknya, olah raga pagi mereka dillakukan di pinggir pantai dengan tema acara bersama anak-anak harapan bangsa ini berlangsung penuh kebahagiaan dan diakhiri dengan maraton pagi ke tepian pantai dengan tema 'Indahnya Pagiku'," kata Ustaz Surya, dalam keterangan yang diterima Republika.co.id, Senin (3/6).

Selain itu, ia mengatakan ada kegiatan berbagai perlombaan di antaranya lomba cara berwudhu, lomba adzan dan cerdas cermat. Perlombaan ini digelar oleh Tim Disaster Manajemen Center (DMC) dan Tim Cordofa bekerja sama dengan relawan lokal. Acara yang diikuti oleh anak-anak Dusun Gol ini diadakan sampai menjelang berbuka.

Setelah acara perlombaan ditutup, peserta melakukan persiapan berbuka dan isma (istirahat mandi). Mereka kemudian bersiap untuk menggelar ifthar bersama di Masjid, yang dilanjutkan dengan shalat magrib berjamaah.

Di malam hari, mereka menunaikan shalat isya,  tarawih, dan witir berjamaah di Masjid Nurul Islam. Kemudian, mereka mengikuti tausiah dari Dai Cordofa. Peserta lalu melakukan tadarus Alquran, mengikuti materi agama untuk peserta pesantren kilat, dan lalu istirahat.

Ustaz Surya mengatakan, peserta pesantren kilat terdaftar sebanyak 56 santri. Sementara para pemateri didatangkan dari Tim Cordofa, DMC Dompet Dhuafa, tokoh agama dan pemuda/pemudi masjid Nurul Islam Dusun Gol.

"Selama kegiatan pesantren kilat, santri tidak boleh pulang ke rumah masing-masing. Maka setiap santri wajib mambawa peralatan mandi, peralatan makan, dan pakaian ganti untuk selama kegiatan pesantren kilat berlangsung," tambahnya.

Masjid Nurul Islam adalah Masjid yang rusak parah pasca gempa Lombok Agustus 2018 lalu. Karena tidak bisa dipakai lagi, masjid direnovasi total oleh Dompet Dhuafa Riau melalui program Riau Bangun Kembali Masjid Lombok dan disupport oleh Dompet Dhuafa Pusat.

Terpopuler