REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI — Untuk mengantisipasi kepadatan arus lalu lintas kendaraan pemudik dari Gerbang Tol (GT) Cikampek Utama, pengelola jalan tol ruas Semarang-Solo akan kembali memberlakukan rekayasa contraflow. Sistem contraflow ini akan diberlakukan mulai hari ini, Ahad (2/6), atau H-3 Idul Fitri 1440 Hijriyah.
Rekayasa lalu lintas dalam tol ini bakal dilakukan secara tentatif, menyesuaikan lonjakan volume kendaraan yang melintas dari GT Kalikangkung menuju GT Banyumanik, yang menjadi pintu gerbang ruas tol Semarang- Solo.
Manajer Operasional PT Trans Marga Jateng (TMJ), Fauzi Abdurrahman yang dikonfirmasi mengungkapkan, sebelumnya rekayasa contraflow dengan prioritas arus lalu lintas dari arah GT Banyumanik menuju Solo sudah diberlakukan sejak Jumat (31/5).
Rekayasa ini diberlakukan guna mengantisipasi kepadatan arus lalu lintas dampak antrean kendaraan di pintumasuk Rest Area KM 429 A Ungaran. Sepanjang Sabtu (1/6), rekayasa ini kembali diberlakukan setelah skema one way arus lalu lintas dari ruas tol diperpanjang hingga GT Kalikangkung, Semarang.
“Jadi tergantung situasi di lapangan, jika volume kendaraan ke arah Solo, yang melintas di GT Banyumanik melonjak signifikan, maka rekayasa contraflow masih berlanjut,” ungkapnya.
Apalagi, jelasnya, PT TMJ memperkirakan puncak arus mudik hari raya Idul Fitri di ruas tol Semarang- Solo bakal berlangsung pada H-3, Ahad (2/6) ini. Sehingga PT TMJ harus mengantisipasi dan memastikan kelancaran arus lalu lintas kendaraan pemudik di ruas tol Semarang- Solo.
Ia juga menjelaskan, saat volume kendaraan yang melintas di ruas tol Semarang-Solo melonjak signifikan pada H-4, arus lalu lintas di dalam ruas tol ini padat merayap hingga mengakibatkan penumpukan kendaraan yang akan menuju ke Solo.
Guna mengurai, PT TMJ bersama dengan aparat kepolisian terkait melakukan rekayasa contraflow mulai dari KM 424 hingga KM 433. “Secara tentatif, rekayasa lalu lintas ini diberlakukan dengan mempertimbangkan panjangnya antrean,” kata Fauzi.
Berdasarkan data akumulasi jumlah kendaraan yang melintas di GT Banyumanik menuju arah Solo sepanjang H-4 atau pada Sabtu (1/6) kemarin mencapai lebih dari 60 ribu kendaraan, yang didominasi oleh kendaraan pemudik asal Jakarta dan sejumlah wilayah di Jawa Barat.
Sedangkan jumlah kendaraan yang keluar dari GT Banyumanik menuju ruas tol Semarang mencapai 19.787 kendaraan. “Kami terus memantau perkembangan aliran kendaraan dari arah GT Kalikangkung guna mengambil kebijakan yang akan mendukung kelancaran para pemudik,” tandasnya.
Sementara itu, Jasatlantas Polres Semarang, AKP Sandhi Widyanoe terus mengimbau para pemudik yang melintas di ruas tol Semarang- Solo untuk mewaspadai faktor titik jenuh dan kondisi stamina para pengemudi.
Menurutnya, ruas tol wilayah Ungaran hingga Salatiga merupakan titik jenuh, setelah berkendara jarak jauh dari Jawa Barat dan Jakarta. Sehingga aparat kepolisian mengimbau agar para pemudik memprioritaskan istirahat, setelah empat jam berkendara.
Sehingga konsentrasi pengemudi untuk melanjutkan kembali perjalanan tetap terjaga. “Harap waspada, jaga jarak aman dan tetap perhatikan rambu- rambu batas kecepatan kendaraan di dalam ruas tol, agar tidak mengalami tabrak belakang,” tambahnya.
Sementara itu, berdasarkan pantauan republika.co.id, arus lalu lintas di ruas tol Semarang hingga interchange exit Boyolali, terpantau ramai lancar. Kepadatan arus lalu lintas masih terpantau menjelang rest area KM 429 A.