Berburu Kue-Kue Khas Jambi Saat Lebaran

Red: Nur Aini

Rabu 05 Jun 2019 02:03 WIB

Pembuatan kue tradisional semprong (opak gulung) di industri kue rumahan Foto: Budi Chandra Setya/Antara Pembuatan kue tradisional semprong (opak gulung) di industri kue rumahan

REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriyah, beragam kue tradisional khas Jambi mulai bermunculan dan dijajakan pedagang kue di daerah setempat.

Kue tradisional Jambi yang banyak dijajakan seperti lempok durian dan lemang. Sementara, untuk jenis kue basah dan kue kering jenis semprong dan kacang sembunyi.

Baca Juga

Menurut pedagang kue tradisional Erda di Pasar Jambi, jenis-jenis kue basah biasanya dijual tiga-dua hari menjelang Idul Fitri. Sementara untuk jenis kue kering saat ini sudah mulai di jual oleh pedagang.

Sementara itu, menurut Maryanis pedagang kue lainnya, kue tradisional khas Jambi itu banyak diminati karena tidak banyak yang bisa membuatnya. Selain itu, kue tersebut saat ini juga sulit ditemui jika tidak pada saat hari raya.

“Kalau semprong itu tidak begitu sulit membuatnya, hanya saja untuk membuat cita rasa dan tekstur kue yang pas tidak banyak yang bisa membuatnya, begitu pula dengan kue tradisional khas jambi lainnya,” kata Maryanis.

Bahan baku untuk membuat kue semprong cukup sederhana, terdiri atas tepung beras, santan, dan gula. Kue semprong tersebut dimasak dengan menggunakan cetakan, namun suhu panas yang digunakan harus pas agar kue masak merata.

Begitu pula dengan kue lempok durian dan lemang, bahan baku untuk membuat kue lempok durian yakni durian, ketan, gula, dan santan. Proses pembuatannya hampir serupa dengan membuat dodol, begitu pula hasilnya. Hanya saja kue lempok durian teksturnya lebih lembut dan citarasa buah durian yang membuat kue tersebut terasa lebih khas.

“Kalau kue lemang itu dari ketan dan santan, pada saat Ramadhan sudah banyak dijual, namun tidak untuk kue lempok durian ini,” kata Maryanis.

Harga jual kue tersebut bervariasi dan dijual per kilogram. Kue lempok durian satu kilogramya dijual seharga Rp 75 ribu, sementara kue semprong di jual Rp 70 ribu per kilogram.

Pedagang kue tradisional tersebut mulai menjamur di sepanjang jalan masuk Pasar Jambi. Lapak kue berukuran dua kali tiga meter beratapkan terpal tersusun rapi di pinggir-pinggir jalan di pasar itu.

Jenis kue tradisional yang dijajakan pedagang bermacam-macam, mulai dari jenis kacang-kacangan hingga kue berbahan baku tepung dan sebagainya. Tidak hanya kue tradisional khas daerah itu, namun kue kue tradisional khas daerah lainnya turut dijual oleh pedagang itu, seperti kue khas Sulawesi dan Jawa.

Selain itu, produk olahan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di daerah itu turut dipasarkan di lapak-lapak penjualan kue di pasar itu. Namun, yang paling banyak dicari ialah kue tradisional khas daerah itu, seperti kue lempok durian, lemang, semprong dan kacang sembunyi.

Harga kue-kue tersebut bervariasi tergantung jenis kue yang dijual, dalam satu kilogramnya ada yang dijual seharga Rp 50 ribu per kilogram hingga Rp 120 ribu per kilogramnya. Selain membuka lapak penjualan kue di pasar, pedagang kue tersebut turut menjual kue secara online melalui media sosial Facebook dan whatsApp.

“Kita juga jual kue secara online, pembeli dapat order terlebih dahulu dan juga bisa diantar atau delivery,” kata Erda. Namun, ia hanya melayani pemesanan dan pengantaran kue untuk wilayah Kota Jambi.

Terpopuler