Sebelum Mudik, Pastikan Keran Air PDAM Tertutup

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Hasanul Rizqa

Ahad 02 Jun 2019 13:39 WIB

Air rumah/ilustrasi Foto: telegraph.co.uk Air rumah/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Banyak warga yang memanfaatkan waktu libur Lebaran dengan mudik atau pulang ke kampung halaman. Alhasil, rumah yang ditinggali pun dalam keadaan kosong.

Direktur Utama PDAM Tirtawening Kota Bandung Sonny Salimi mengungkapkan, biasanya terjadi peningkatan kebocoran air pada musim libur Lebaran. Hal ini disebabkan pelanggan yang meninggalkan rumahnya sehingga tidak membuka pipa air PDAM.

Baca Juga

"Kalau menjelang libur biasanya rumah ditinggal penghuni, sementara produksi air melimpah sehingga mengakibatkan tekanan tinggi di beberapa titik. Itu jadi arus balik dan kemudian bocor," kata Sonny Salimi saat dihubungi, Ahad (2/6).

Dia menjelaskan, kebocoran juga bisa terjadi karena pelanggan yang meninggalkan rumah seringkali lupa mematikan saluran air dari pipa PDAM. Bila sudah demikian, air akan terus meluber ke pengisian air di masing-masing rumah pelanggan.

Oleh karena itu, dia mengimbau kepada masyarakat yang akan mudik untuk memeriksa seluruh kondisi rumahnya. Matikan saluran air agar tidak terjadi pengisian air yang berulang-ulang atau terbuang sia-sia.

"Libur lebaran untuk yang mudik pastikan kran-kran tertutup. Jangan sampai meninggalkan dengan keran air terbuka jadi tagihan membengkak. Ini sering terjadi," tuturnya.

Ia menyebutkan dalam sehari bisa terjadi 200-300 titik bocor. Jumlah tersebut terjadi secara bervariasi mulai dari kebocoran kecil hingga besar. Selain faktor tekanan, penyebab lainnya juga mengakibatkan kebocoran pipa saluran air.

"Ada juga yang karena usia, karena aktivitas kendaraan, aktivitas membangun rumah karena tekanan juga," ujarnya.

Untuk mengantisipasi kebocoran ini, ia mengatakan pihaknya menyiagakaj unit khusus untuk penanggulangan. Unit khusus ini juga akan bersiaga pada libur lebaran ini.

Menurutnya, petugas akan rutin mengecek seluruh saluran pipa PDAM. Pihaknya juga meminta partisipasi masyarakat dengan melaporkan adanya kebocoran. Dengan begitu, petugas bisa langsung turun ke lapangan.

"Semua ada piket, mobil tangki URC juga semua ada piket walaupun libur kita piketkan bergilir termasuk pejabat direksi. Mereka memastikan bahwa instalasi berjalan maksimal keamanan situasi terjaga. Kalau ada masalah juga mereka bisa berkoordinasi secara cepat," tambahnya.

Terpopuler