Mandiri Syariah Berangkatkan Ratusan Pemudik Difabel

Red: Satria K Yudha

Sabtu 01 Jun 2019 16:20 WIB

  Sejumlah penyandang disabilitas nampak bersiap sebelum acara pelepasan Mudik Berkah 2017 bersama disabilitas yang dilaksanakan oleh Bank Syariah Mandiri (BSM) di Jakarta, Jumat (23/6). Foto: Republika/Darmawan Sejumlah penyandang disabilitas nampak bersiap sebelum acara pelepasan Mudik Berkah 2017 bersama disabilitas yang dilaksanakan oleh Bank Syariah Mandiri (BSM) di Jakarta, Jumat (23/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - - PT Bank Syariah Mandiri (Mandiri Syariah) memberangkatkan 1.300 peserta mudik gratis, Sabtu (1/6). Sebanyak 150 peserta di antaranya merupakan penyandang disabilitas.

Direktur Utama Mandiri Syariah Toni EB Subari mengatakan, Mandiri Syariah dalam empat tahun terakhir turut menyertakan pemudik difabel ke dalam program mudik gratis. Hal ini sebagai bentuk partisipasi untuk mendukung program pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam menyediakan fasilitas ramah difabel.

"Kami berharap melalui program ini, masyarakat disabilitas bisa merasakan kebahagiaan melaksanakan Lebaran dengan keluarga di kampung halaman," kata Toni saat melepas peserta mudik gratis di Wisma Mandiri, Jakarta, Sabtu (1/6).

Mandiri Syariah menyediakan dua mobil akses yang dikhususkan bagi difabel berkusi roda. Sedangkan difabel lainnya yang masih bisa berjalan, diberangkatkan menggunakan 25 bus bersama peserta mudik lainnya.

"Untuk difabel berkusi roda, kami tidak hanya memberangkatkan mudik. Kami juga akan menjemput dengan mobil akses saat mereka akan kembali ke Jakarta," ujar dia.

Toni menambahkan, Mandiri Syariah pada tahun ini tak hanya memberangkatkan pemudik ke kota-kota besar di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Untuk pertama kalinya, Mandiri Syariah menyediakan rute tujuan Lampung dan Palembang.

Salah satu difabel peserta mudik gratis, Wawan Setiawan (23 tahun), bersyukur bisa ikut mudik gratis Mandiri Syariah. "Apalagi disediakan mobil akses bagi kami yang berkusi roda," kata Wawan.

Wawan sudah dua tahun merantau ke Jakarta dengan bekerja sebagai petugas call center di sebuah perusahaan swasta. Tahun lalu, ia mudik ke kampung halamannya di Garut, Jawa Barat, menggunakan transportasi umum.

"Kalau menggunakan bus umum, kita tentu sangat kesulitan. Harus menunggu bantuan orang untuk naik ke dalam bus," kata dia.

Wawan berharap pemerintah terus meningkatkan sarana dan prasarana yang ramah terhadap penyandang disabilitas. "Bus-bus ramah difabel harus diperbanyak," ujar dia.

Terpopuler