REPUBLIKA.CO.ID,PEKALONGAN -- Empat hari menjelang Lebaran, Sabtu (1/6) siang, pintu masuk menuju Gerbang Tol (GT) Batang ditutup untuk pengemudi yang ingin menuju Brebes Barat hingga Jakarta. Jalur sebaliknya, yang mengarah ke Semarang, masih dibuka. Hal ini dilakukan untuk memastikan arus mudik dari Jakarta ke Jawa Timur dan Jawa Tengah tetap lancar dengan sistem one way atau satu arah.
Sayangnya, skema tersebut masih belum disosialisasikan kepada masyarakat. Terlihat beberapa mobil yang ingin menuju arah Barat memutarbalikkan kendaraannya di pintu masuk GT Batang karena tidak mengetahui informasi one way. Mereka diarahkan ke jalur Pantai Utara (Pantura) oleh petugas kepolisian.
Sementara itu, jalur Pantura sepanjang Kota dan Kabupaten Pekalongan mulai ramai dipadati para pemudik. Mobil pribadi dengan plat B (Jakarta) dan D (Bandung) terlihat melintas di kedua jalur, baik menuju barat maupun timur. Rata-rata kecepatan kendaraan mencapai 40 hingga 60 km per jam.
Bus pariwisata dan truk masih terlihat meski tidak seramai hari-hari sebelumnya. Hanya ada beberapa bus dalam kota yang hilir mudik, terutama di dekat pusat aktivitas masyarakat seperti pasar. Kendaraan roda dua dengan plat G (Pekalongan dan sekitarnya) pun tampak ramai.
Setidaknya ada empat titik yang berpotensi menimbulkan kepadatan kendaraan. Pertama, di Pekalongan Batik Night Market yang berada di depan GT Batang. Tempat ini menjadi pusat oleh-oleh para pemudik yang ingin mencari batik.
Selain itu, titik berikutnya ada di Jalan Slamet, tepatnya di depan Polsek Pekalongan Barat. Sebab, terdapat perlintasan kereta api yang dilanjutkan dengan percabangan. Tapi, apabila kereta melintas, durasi kendaraan untuk berhenti tidak lama, yakni sekitar tiga hingga lima menit.
Potensi kepadatan lainnya adalahi International Batik Center yang terkenal sebagai pusat oleh-oleh batik. Di dekat situ, terdapat Pasar Wiradesa, di mana banyak aktivitas pasar dan masyarakat menyeberang.