REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta pemudik untuk menjaga keselamatan di perjalanan. Pesan ini ia sampaikan saat meninjau kesiapan angkutan kereta api di Stasiun Pasar Senen, Jumat (31/5) sore. Jokowi menilai kepadatan arus mudik yang melalui Stasiun Pasar Senen masih dalam rentang normal.

"Ternyata ya biasa, maksudnya penuh ya penuh tapi enggak sepadat yang saya bayangkan," kata Presiden usai berkeliling di Stasiun Pasar Senen, Jumat (31/5).

Jokowi juga mengapresiasi manajemen PT KAI (persero) yang dianggap siap melayani para pemudik. Menurut catatan KAI, terjadi lonjakan jumlah pemudik sebanyak empat persen pada arus mudik 2019 ini ketimbang tahun lalu. "Saya kira jumlah lonjakan yang normal. Pesannya, hati-hati, sampai di kampung halaman," kata Presiden.

Jokowi juga sempat menceritakan pengalamannya saat mudik dengan moda kereta api pada 1985 silam. Menurutnya, fasilitas kereta api saat itu sangat jauh berbeda dibanding yang ada saat ini. "Manajemen PT KAI betul-betul lebih baik, kebersihan di stasiun, di dalam kereta, saya kira sangat baik," katanya.

Mengenakan kemeja putih lengan panjang, Jokowi tiba di Stasiun Senen sekitar pukul 16.00 WIB dan langsung menyapa masyarakat yang memadati stasiun. Kedatangan Jokowi di Stasiun Senen pada H-6 Lebaran ini sekaligus untuk memastikan angkutan umum dan infrastruktur lalu lintas memadai untuk melayanani pemudik.

Sambil meninjau kelayakan angkutan mudik, dalam hal ini kereta api, Presiden juga menyempatkan melayani permintaan masyarakat untuk berswafoto dan bersalaman. Kondisi Stasiun Senen sendiri memang sudah dipadati pemudik yang akan pulang ke kampung halaman.

Masuk ke area peron stasiun, Presiden kemudian menyempatkan melihat pelayanan di jalur 3 yang tersedia KA Brantas dengan jurusan Pasar Senen menuju Blitar di Jawa Timur. Kedatangan Presiden di Stasiun Pasar Senen sendiri cukup mendadak. Sebelumnya, Presiden menerima sejumlah tamu di Istana Merdeka, termasuk para purnawirawan TNI.