REPUBLIKA.CO.ID, BREBES -- Penumpukan di gerbang Palimanan pada Rabu (29/5) malam, disebut Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi merupakan dampak terlambatnya pembukaan satu arah. Hingga akhirnya, penumpukan pada gerbang tol pun tak terelakkan.
"Apa yang terjadi Palimanan kemarin, memang merupakan efek kita membuka one way ini agak lambat, sehingga terjadi suatu penumpukan, dan memang di situ ada satu penumpukan dari suatu jumlah yang melampaui kemampuan gardu yang ada," tutur Budi di konferensi pers di pos pantau pintu tol Brebes Barat, Jumat (31/5).
Akan tetapi, hal itu pun bisa segera diatasi oleh pihak Jasa Marga. Dia berterima kasih kepada Jasa Marga yang telah menambah mobil rider, hingga pembayaran pun bisa lebih cepat.
"Jadi pengalaman, apa yang kita lakukan kemarin, itu menjadi satu cara-cara kita untuk menghadapi hari-hari ke depan ini. Hari ini dan hari minus tiga yang kita perkirakan mencapai puncak," ungkap dia.
Sementara, atas diskresi Kepolisian, PT Jasa Marga kembali memberlakukan rekayasa lalu lintas atau one way hari ini sejak pukul 07.20 WIB. Pemberlakuan itu dilakukan pads Km 70 Gerbang Tol Cikampek Utama sampai dengan Km 263 Brebes Barat.
Pemberlakuan one way di hari kedua ini juga maju lebih awal dari yang telah direncanakan sebelumnya, yaitu pukul 09.00 WIB. Pemberlakuan ini diputuskan dengan memastikan lajur sebaliknya atau arah Jakarta telah steril sehingga tidak ada pengguna jalan yang terjebak dalam perjalanan ke Jakarta.
"Jasa Marga mengimbau kendaraan bus dan non-golongan I serta pengguna jalan jarak dekat untuk tetap menggunakan jalur normal," ucap Corporate Communications Department Head, Jasa Marga, Irra Susiyanti dalam keterangan yang diterima Republika, Jumat (31/5).