REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Pemudik yang menggunakan bus angkutan umum mulai tampak meningkat dari hari sebelumnya pada H-6 Kamis (30/5) petang di Terminal Rajabasa, Lampung. Peningkatan jumlah penumpang terpantau dari ramainya pemudik yang turun dan naik bus penumpang ke berbagai tujuan di dalam Provinsi Lampung.
Pemudik yang tiba dari Pelabuhan Bakauheni menggunakan bus umum terpantau meningkat dibandingkan penumpang dari bus Angkutan Kota Dalam Provinsi (AKDP). Sedangkan penumpang bus Angkutan Kota Antar-Provinsi (AKAP) masih tampak lengang di terminal terbesar di Lampung tersebut.
Menurut Olan, petugas bus jurusan Rajabasa – Bakauheni, pemudik dari Bakauheni mendominasi tiba di Terminal Rajabasa malam dan siang hari. Pemudik tersebut akan melanjutkan perjalanan mudik dari Terminal Rajabasa menuju daerah-daerah di Lampung. “Kalau pemudik yang ke Bakauheni masih normal saja,” katanya.
Sedangkan penumpang yang menggunakan bus AKAP yang berada di terminal, menurut dia, masih lengang karena penumpang bus jurusan antarprovinsi tersebut lebih banyak menggunakan PO bus di luar terminal. “Biasanya mereka sudah membeli tiket di PO bus luar,” ujarnya.
Kepala Terminal Induk Rajabasa Denny Wijdan menyatakan, jumlah pemudik akan mengalami peningkatan pada Kamis malam atau Jumat petang hari. Hal tersebut seiring dengan mulai libur sekolah dan kantor.
Terminal Rajabasa sudah berdiri posko keamanan dan posko kesehatan. Denny berharap pemudik tidak terpengaruh dengan orang yang tidak dikenal di terminal menawarkan jasa baik membeli tiket. Pemudik juga diharapkan dapat membeli tiket bus pada loket yang telah disediakan, tidak membeli tiket dengan calo.
Bagi pemudik yang kelelahan atau perlu istirahat sebelum melanjutkan perjalanan mudik, ia berharap dapat menyinggahi pos-pos siaga yang telah disediakan untuk bersitirahat sejenak. Bila mendapatkan kesulitan dan masalah selama perjalanan mudik, dapat menemui petugas keamanan di pos jaga untuk menghindari kemungkinan yang terburuk.
Petugas Dishub Provinsi Lampung telah melakukan uji kelayakan bus penumpang untuk angkutan mudik Lebaran. Dari 500 unit bus yang telah diperiksa ramp check hasilnya hanya 52 persen laik jalan. Sedangkan sisanya 29 persen masih harus dilengkapi persyaratan, dan 13 persen bus sebagian ditilang. Sebanyak enam persen bus lainnya dikandangkan alias tidak boleh beroperasi.