REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Petugas Pospam mudik lebaran 2019 sudah mulai memberlakukan one way di tol Cikampek Palimanan (Cipali). Kebijakan tersebut diberlakukan selama arus mudik.
Kapolres Purwakarta AKBP Matrius mengatakan one way akan diberlakukan mulai dari pukul 20.00 WIB sampai 21.00 WIB. Waktu tersebut digunakan sebagai antisipasi pemudik menggunakan bahu jalan untuk istirahat menjelang buka.
"Jadi perlu kami informasikan untuk one way ini diperkirakan berjalan di wilayah kabupaten Purwakarta akan berjalan kurang lebih sampai jam sembilan malam," kata Matrius saat berbincang dengan Republika.co.id, Kamis (30/5).
Untuk itu Matrius menyarankan, para pemudik tidak menggunakan bahu jalan untuk istirahat berbuka puasa. Karena istirahat di bahu jalan dalam waktu lama juga berbahaya bagi keselamatan pengendara lainnya.
"Sehingga untuk buka puasa bisa diantisipasi, mengingat rest area tidak hanya sebelah kiri atau lajur A tapi menggunakan lajur B yang sebelah kanan," katanya.
Selain dilarang buka di bahu jalan, pihaknya juga mengingatkan pemudik tidak sahur di bahu jalan. Akan tetapi di rest area yang telah disediakan pengelola jalan tol.
Namun, kata Matrius, ketika rest area penuh, karena digunakan untuk istirahat makan sahur, maka petugas akan melakukan cara bertindak yang baru. Artinya, apa bila terjadi hambatan di lajur A karena rest area penuh digunakan untuk sahur, bisa diadakan contra flow sepenggal.
"Di mana tentunya ini yang di belakang yang terkena perlambatan bisa mengambil jalur kanan ke kontra flow setelah rest area tersebut masuk lagi ke jalur kiri dan bisa menggunakan rest area berikutnya," katanya.
Matrius berharap, demi keselamatan, kelancaran dan ketertiban semua pengendara di jalan tol selama arus mudik, seluruh pemudik tetap berisitirahat di rest area yang sudah disiapkan. Karena seluruh rest area bila dimaksimalkan seluruhnya ini akan cukup menampung para pemudik.
"Namun disayangkan bila melakukan sahur maupun buka bersama di pinggir-pinggir jalan di bahu-bahu lajur darurat tentunya ini sangat berbahaya," katanya.
Apalagi setelah diberlakukan one way kecepatan kendaraan di tol ini minimal 60km/jama, sehingga dampaknya akan sangat vital bila terjadi tabrakan di jalur darurat karena banyaknya kendaraan yang berhenti akibat buka dan sahur.