Warga Kaitetu Sedekah Ketupat di Malam 27 Ramadhan

Red: Muhammad Subarkah

Kamis 30 May 2019 07:31 WIB

Ketupat Foto: Edwin/Republika Ketupat

REPUBLIKA.CO.ID, Ambon-- Warga Muslim di Desa Kaitetu (Pulau Ambon), Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku, Rabu (29/5), menggelar peringatan malam Nuzulul Quran yang menaril. Mereka menyebut itu sebagai malam Tujuh Likur Ramadhan dan dilakukan dengan menyedekahkan ketupat ke masjid dan mushala setempat.

Peringatan tersebut berkaitan dengan perayaan Lailatul Qadar, malam diturunkannya Al Quran yang mana diperingati pada 10 malam terakhir bulan Ramadhan. Tradisi ini ini dilakukan dengan menyedekahkan ketupat ke ke Masjid Wapauwe yang merupakan masjid tertua di Maluku, Masjid Hena Telu dan Mushala Nur'ain.

Ketupat yang disedekahkan itu disesuaikan dengan jumlah anggota keluarga di desa itu, mulai dihantarkan ke masjid dan mushala selepas shalat Ashar.Proses menghantarkan ketupat ke masjid tidak dilakukan secara acak, melainkan berdasarkan mata rumah (kelompok marga dalam strata masyarakat adat Maluku).

Keluarga yang bermarga Hatuwe dan Nukuhaly misalnya, sebagai keluarga yang berasal dari mata rumah hulubalang raja, ketupat mereka harus dihantarkan ke Masjid Wapauwe.

"Sedekah ketupat telah dilaksanakan sejak zaman leluhur masyarakat Kaitetu. Tradisi ini dimaknai sebagai bentuk ungkapan rasa syukur dan suka cita diturunkannya Alquran.Sedekah tersebut juga bagian dari ungkapan terima kasih kepada para penghulu masjid karena telah memimpin shalat tarawih selama Ramadhan,'' kata Penghulu Masjid Wapauwe Jafar Lain.

Karena itu sebagai balasannya, lanjut Jafar, para penghulu masjid akan mendoakan tiap-tiap kepala keluarga agar diberikan kesehatan dan keselamatan, sehingga bisa kembali melaksanakan ibadah puasa pada Ramadhan berikutnya.

"Dari sejumlah ketupat yang disedekahkan ke masjid oleh masing-masing keluarga, salah satu di antaranya akan dikembalikan kepada mereka untuk dimakan, kemudian bungkusnya harus digantung di tiang utama rumah sebagai perlambang amalan doa tolak bala," ujarnya.

Dikatakannya lagi, dalam tatanan adat dan budaya di Kaitetu, sedekah ketupat juga bagian dari sensus penduduk secara tradisional yang dilaksanakan oleh pemerintahan desa adat setempat."Tradisi sedekah ini kalau masyarakat biasa memberikan ketupat, tapi kalau raja dan keluarganya memberikan hasil bumi, seperti singkong, talas, pisang dan sebagainya," ucap Jafar.

Kaitetu merupakan satu dari 11 kampung berpenduduk Muslim di Kecamatan Leihitu. Desa dengan jumlah penduduk sebanyak 3.000-an jiwa itu melaksanakan ibadah puasa 1 Ramadhan 1440 Hijriyah pada 4 Mei 2019. Mereka punya masjid kuno Wapauwe yang dibangun pada 1414.

Terpopuler