H-7 Lebaran, Begini Kondisi Jalur Pantura

Rep: Febryan A/ Red: Andi Nur Aminah

Rabu 29 May 2019 23:11 WIB

Sejumlah pekerja menyelesaikan proses pengecatan marka jalan di jalur pantura Lohbener Indramayu, Jawa Barat, Senin (20/5/2019). Foto: Antara/Dedhez Anggara Sejumlah pekerja menyelesaikan proses pengecatan marka jalan di jalur pantura Lohbener Indramayu, Jawa Barat, Senin (20/5/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, CIKAMPEK -- Tujuh hari jelang Lebaran 2019, Jalur Pantai Utara Jawa (Pantura) tampak sudah mulai ramai dilewati pemudik dengan sepeda motor. Tampak pada Rabu (29/5) sore hingga malam, ruas jalur tersebut dari Brebes, Jawa Timur hingga Cikampek, Jawa Barat, ramai lancar.

Berdasarkan pantauan Republika.co.id, ruas jalan Jalur Pantura seperti di Brebes, Jawa Tengah dan Cirebon, Jawa Barat, tampak sudah selesai diperbaiki. Semua jalan berlubang sudah diaspal secara keseluruhan maupun hanya ditambal. Pada bagian ditambal tampak bagaian aspal sedikit meninggi sehingga pengendara, terutama yang menggunakan sepeda motor, harus lebih berhati-hati.

Baca Juga

Untuk volume kendaraan sendiri, berdasarkan pantauan dari pukul 16.00 WIB hingga pukul 20.00 WIB tampak semakin malam semakain ramai. Kondisinya bisa dikatakan masih ramai lancar. Kendaraan yang medominasi adalah sepeda motor, meski juga tampak mobil pribadi dan truk yang melintas.

Kepala Korps Lalu Lintas Polri Irjen Pol Refdi Andri mengatakan, sepanjang Jalur Pantura dari Brebes hingga Cikampek, juga masih ditemukan marka jalan yang sudah sulit dibaca pengendara. Hal ini akan sangat membahayakan.

"Saya sudah minta tadi Direktur Lalu Lintas untuk segera melakukan perbaikan marka-marka itu. Besok akan segera selesai," kata Refdi seusai meninjau kesiapan Tol Trans Jawa untuk diberlakukan one way di Gerbang Tol Cikampek Utama, Cikampek, Jawa Barat, Rabu (29/5) malam.

Dengan perbaikan segera, Refdi berharap rambu peringatan, rambu larangan dan rambu lainnya bisa dikenali pengendara secara cepat. Hal itu akan membuat pengendara lebih terukur dalam mengemudi dan juga menghindari kecelakaan lalu lintas.

Tak hanya marka jalan, di sepanjang Jalur Pantura juga masih ditemukan pasar tumpah, seperti di Brebes dan Losari, Jawa Tengah. "Jadi komitmen kita semua itu akan dirapikan juga nanti," kata Refdi.

Ia pun telah meminta semua stake holder di wilayah agar segera menertibkan pasar tumpah tersebut. Jalur Pantura sendiri merupakan jalur utama pemudik dengan sepeda motor untuk menuju Jawa Tengah dan Jawa Timur. Refdi pun mengakui, memang jalur itu didominasi pengendara sepeda motor.

Ia pun berharap para pemudik bisa mempersiapkan diri sebelum mudik ke kampung halaman, karena perjalanan mereka terbilang sangat jauh dengan meggunakan sepeda motor. Oleh karena itu, Refdi memastikan, di sejumlah titik telah disiapkan tempat istrihat bagi mereka. "Jadi titik istriahat itu tidak hanya kita sediakan di tol saja tapi juga di Jalur Pantura," ucap Refdi.

Salah satunya ada di Jalan Otto Iskandar Dinata, Weru, Cirebon, Jawa Barat. Di titik itu telah disediakan pos terpadu dimana terdapt pos pengamanan polisi, pos kesehatan dan tempat istirahat. "Pos terpadu Cirebon itu sudah siap dengan segala perlengkapannya. Saya lihat tadi dokter dan tim medis sudah cukup memadai disana, termasuk obat-obatan," tutur Refdi.

Terpopuler