Arus Mudik Dimulai Malam Ini

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolanda

Rabu 29 May 2019 19:56 WIB

Pembangunan GT Cikampek Utara di KM 70 Tol Jakarta-Cikampek, terus dikebut, Jumat (17/5). Pekerja, bekerja 24 jam supaya GT ini bisa dioperasikan pada 23 Mei mendatang. Foto: Republika/Ita Nina Winarsih Pembangunan GT Cikampek Utara di KM 70 Tol Jakarta-Cikampek, terus dikebut, Jumat (17/5). Pekerja, bekerja 24 jam supaya GT ini bisa dioperasikan pada 23 Mei mendatang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi arus mudik Lebaran Idul Fitri 1440 H akan dimulai malam ini (29/5). Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi mengatakan hal tersebut dimungkinkan terjadi setelah pemantauan yang dilakukan sejak pagi hingga siang hari ini.

“Di Tol Jakarta-Cikampek, Cikarang Utama, Cikampek Utama masih lengang (siang tadi) tapi mulai nanti malam (malam ini) mungkin akan mulai puncak arus mudik bisa terjadi,” kata Budi di Gedung Kemenhub, Rabu (29/5).  

Baca Juga

Untuk menghadapi arus mudik tersebut, Budi mengatakan masyarakat perlu memahami beberapa rekayasa lalu lintas yang akan dilakukan. Beberapa di antaranya yakni sistem satu jalur dan contraflow yang akan diterapkan secara berjadwal.

Direktur Angkutan Jalan Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub Ahmad Yani mengatakan sebelum sistem satu jalur maka pemudik akan melalui sistem lawan arus atau contraflow terlebih dahulu.

Contraflow akan dimulai jam 06.00 WIB dari kilometer 25 sampai kilometer 61. Selanjutnya pukul 09.00 WIB sampai 21.00 WIB baru mulai sistem satu jalur dari kilometer 70 mulai dari tgl 30 Mei sampai 2 Juni 2019,” jelas Yani.

Yani menambahkan, untuk arus balik, sistem satu jalut juga tetap akan dilakukan mulai dari 7-9 Juni 2019. Sistem satu jalur saat arus balik akan dilakukan mulai dari kilometer 263 sampai kilometer 70 dari 14.00 WIB sampai 22.00 WIB.

Selanjutnya, Budi menambahkan selama menghadapi arus mudik dan balik, masyarakat harus mengutamakan aspek keselamatan. “Kerawanan keselamatan lalu lintas biasanya dari Tegal ke wilayah timur itu wilayah puncak kelelahan. Kecelakaan parah biasanya terjadi dari Semarang ke Solo,” jelas Budi. 

Terpopuler