Mualaf Suku Togutil Menerima Kado Berkah Ramadhan

Red: Irwan Kelana

Rabu 29 May 2019 15:17 WIB

Foto bersama mualaf suku terasing di Maba Utara,  Halmahera. Foto: Dok BMH Foto bersama mualaf suku terasing di Maba Utara, Halmahera.

REPUBLIKA.CO.ID, MABA -- Ramadhan 1440 H, Laznas  Baitul Maal Hidayatullah (BMH)  mengusahakan hadir membersamai masyarakat pedalaman dan masyarakat suku terasing, seperti di Halmahera, Maluku Utara. Tim BMH harus rela menempuh perjalanan panjang dalam keadaan tetap mempertahankan puasa.

Kepala BMH Perwakilan Maluku Utara, Arif Ismail mengatakan, tim berangkat dati Ternate, Ahad (26/5) menggunakan speed boat menuju Sofifi selama satu  jam. Kemudian dilanjutkan dengan mobil menuju Tobelo menempuh waktu empat  jam, baru sampai ke pelabuhan penyeberangan pada  pukul  11 malam.

Ketika akan melanjutkan perjalanan ke lokasi, yakni Desa Wasileo, Kecamatan Maba Utara,  kendala datang. “Karena memang belum ada pelabuhan, jadi tim terpaksa menaiki perahu kayu di Tengah lautan untuk menuju daratan Wasileo,” terang Arif Ismail, Selasa  (28/5). 

Keesokan harinya, Senin   (27/5) sekitar pukul 08.00 WIT tim baru tiba di lokasi. “Alhamdulillah, selamat sampai tujuan, meski harus melewati separuh malam dengan menyeberangi lautan,” imbuh Dai Tangguh BMH Ustadz Nur Hadi, dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Rabu (28/5).

Pagi itu juga, tim yang dipimpin Dai Tangguh BMH itu langsung menemui rumah warga untuk beristirahat sekaligus menyiapkan Kado Ramadhan.

Setelah rampung, tepat pukul 12.00 WIT,  tim beranjak menuju Distrik Tutukuru, tempat tinggal mualaf   Suku Togutil. “Sesi ini tim harus menempuh perjalanan 2 jam untuk sampai di sana,” jelas Arif Ismail. 

photo
Masyarakat suku terasing, Togutil, penerima manfaat Kado Berkah Ramadhan yang merupakan kerja sama Laznas BMH dengan PT Paragon.

Setiba di Tutukuru tim kembali melakukan persiapan untuk membagikan paket Kado Berkah Ramadhan kepada mualaf Suku Togutil dan masyarakat pedalaman. Pembagian pun dilakukan menjelang buka puasa.

“Saat tiba waktu azan Maghrib, tim BMH buka bersama dengan masyarakat suku terasing. Kami buka puasa dengan sajian makanan berupa ubi-ubian, daging ayam dan juga kurma,” ungkap Ustaz Nur Hadi.

“Setelah perut terisi, tim menunaikan shalat Magrib,  kemudian mengajari mualaf Suku Togutil membaca Iqra.   Setelah itu di lanjutkan dengan shalat Isya dan Taraweh berjamaah. Mereka baru partama melakukan shalat Taraweh.  Walaupun banyak yang belum paham,  mereka antusias mengikuti kami,” imbuh Ustaz Nur Hadi.

Kegiatan di dalam Hutan Tutukuru itu berlangsung selama empat hari mulai dari 24 Mei hingga 27 Mei 2019. Atas dilaksanakannya program tersebut warga masyarakat suku terasing merasa bahagia.

“Mereka sangat senang mndapatkan hadiah. Selain itu,  mereka berterima kasih kepada yang memberi.  Baru pertama ini  mereka merasakan buah kurma.  Terima kasih,” kata Adam (49 tahun),  tokoh masyarakat suku terasing.

Program ini dapat terlaksana dengan baik berkat kepercayaan, dukungan dan kerja sama dengan PT Paragon  yang pada Ramadhan 1440 H bersama BMH menyapa kaum mualaf di perbatasan dan pedalaman NKRI. PT Paragon adalah produsen kosmetik halal merek Wardah.

 

Terpopuler