REPUBLIKA.CO.ID, CIPALI -- Seperti tahun-tahun sebelumnya, Pertamina kembali menghadirkan Rumah Siaga di sejumlah rest area tol untuk tempat singgah para pemudik. Berbagai fasilitas ditawarkan secara gratis bagi pemudik termasuk area bermain bagi anak-anak.
Tidak jauh berbeda dengan tahun lalu, berbagai fasilitas di Rumah Siaga Pertamina dirancang untuk memberi kenyamanan kepada pemudik. Di antaranya, kursi pijat, sofa empuk, karpet, area bermain anak-anak dan area shalat.
Hanya saja, pada tahun ini, Rumah Pertamina Siaga memiliki sedikit perbedaan, yakni lebih mendekatkan ke kegiatan anak yang selama ini selalu menjadi favorit pemudik. Misalnya, kegiatan kerajinan tangan seperti merangkai gelang akan diadakan.
Person in Charge (PIC) Rumah Pertamina Siaga Cipali KM 102, Sari Effendy, menjelaskan kegiatan tersebut ditujukan untuk memberikan pemudik istirahat yang berkualitas. Sementara ayah dan ibu istirahat, anak dapat bermain sembari belajar dengan petugas di Rumah Pertamina Siaga. "Jadi, semua dapat istirahat secara maksimal," tuturnya saat ditemui, Rabu (29/5).
Selain kegiatan untuk anak, Rumah Pertamina Siaga juga memberikan pojok khusus anak. Terdapat rumah-rumahan yang dapat menjadi sarana bermain anak. Di sampingnya, sejumlah mainan warna-warni diletakkan di atas meja.
Tidak hanya fasilitas berupa sarana dan prasarana, Sari menjelaskan, pelayanan juga menjadi aspek penting dalam Rumah Pertamina Siaga. Seperti namanya, Rumah Pertamina Siaga menghadirkan suasana layaknya rumah. "Pendekatannya dekat, seperti ada di rumah sendiri," katanya.
Dengan konsep tersebut, Sari berharap, para pemudik yang berkunjung ke Rumah Pertamina Siaga dapat merasa nyaman. Ia berharap, pengunjung juga bisa merawat fasilitas seperti rumah mereka sendiri.
Pojok bermain anak di Rumah Siaga Pertamina, Tol Cipali.
Selain kegiatan anak, Sari menambahkan, perbedaan lainnya yang terdapat di Rumah Pertamina Siaga tahun ini adalah keberadaan ruang menyusui. Hanya saja, fasilitas ini bersifat tambahan. "Apabila ada yang membutuhkan, kami akan ‘bangun’ ruang tambahan," ucapnya.
Sari mengakui, tantangan terbesar dalam Rumah Pertamina Siaga adalah memberikan layanan terbaik kepada para pemudik. Tapi, menurutnya, selama mereka memahami tujuan Pertamina merancang fasilitas tersebut, tantangan tersebut tidak akan terasa.
Setiap harinya, Rumah Pertamina Siaga juga membagikan tajil dan makanan berat untuk berbuka puasa hingga 100 porsi. Para pemudik dapat menyantapnya di luar dan dalam ruangan. "Biasanya, jelang puasa akan ramai, jadi peak hour," ucap Sari.
Para pemudik tidak perlu khawatir akan merasa bingung menggunakan fasilitas di Rumah Pertamina Siaga. Sebab, sekitar enam petugas akan stand by di dalamnya. Mereka adalah tiga SPG, satu SPB, satu orang kru dan satu petugas kebersihan.
Sari menuturkan, tidak semua petugas tersebut berasal dari Jakarta. Sebagian besar di antara mereka justru merupakan masyarakat sekitar rest area. "Kami ingin memberdayakan masyarakat setempat," ujarnya.