REPUBLIKA.CO.ID, SOREANG -- Kemacetan pada puncak arus mudik di jalur selatan Nagreg diprediksi akan menurun. Sebab, libur panjang Lebaran berlangsung terjadi pada awal-awal sebelum lebaran. Puncak kemacetan diperkirakan akan terjadi pada arus balik H+3 sebab libur pascalebaran relatif cepat.
"Kemungkinan besar tidak ada puncak (kemacetan) arus mudik. Hanya untuk arus balik diperkirakan terjadi pada H+3 Lebaran," ujarnya Kapolres Bandung, AKBP Indra Hermawan di Soreang, Kabupaten Bandung, Selasa (28/5).
Ia memperkirakan kemacetan pada arus mudik diprediksi menurun sebab sudah dilakukan pembenahan. Seperti perbaikan infrastruktur jalan, rambu-rambu, marka jalan, penerangan jalan umum yang sudah dibenahi.
Menurutnya, selama arus mudik dan arus balik pihaknya menyiapkan 1.201 personel untuk pengamanan. Dengan ditunjang personel TNI sebanyak 125 anggota, Satpol PP, Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bandung.
Dirinya mengatakan para petugas disiapkan selama 13 haru akan melakukan pengamanan di 26 pos yang berdiri dari wilayah Ciwidey hingga Nagreg. Ia mengatakan pos berdiri di jalur rawan kemacetan, kecelakaan dan bencana.
Sebelum menyambut arus mudik dan Hari Raya Lebaran, Polres Bandung bersama Pemerintah Kabupaten Bandung memusnahkan 38.500 botol minuman keras (miras) ilegal berbagai merek dan 425 liter tuak. Pemusnahan disaksikan oleh berbagai kalangan masyarakat.
"Kalau mengetahui (yang jual miras) laporkan. Harapan kami (pemusnahan) ada efek jera kepada penjual sehingga tidak mau menjual," katanya.
Menurutnya, penegakan hukum kepada pengedar miras terus dilakukan termasuk memberikan denda. Namun masih ada pedagang yang tetap membandel dan menjual miras. "Imbauan, ayo komitmen di Kabupaten Bandung Zero miras yang tahu ayo laporkan," katanya.