REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kenaikan harga tiket pesawat terbang diperkirakan tidak berdampak negatif bagi pertumbuhan jumlah penumpang dalam musim mudik Lebaran tahun ini. Hal itu disampaikan Direktur Utama Angkasa Pura (AP) I, Faik Fahmi.
Dia menuturkan, saat ini masih ada peluang terjadinya peningkatan penumpang pada masa libur Lebaran 2019. "Kami memprediksi masih terdapat potensi pertumbuhan trafik penumpang sebesar 5 persen dibanding tahun sebelumnya," kata Faik, Selasa (28/5).
Dia menjelaskan sebanyak lima juta trafik penumpang akan terjadi di 14 bandara yang dikelola Angkasa Pura I dalam masa mudik 2019. Sementara, pada tahun lalu pertumbuhan penumpang pada musim mudik hanya mencapai 4,7 juta trafik penumpang di 13 bandara.
"Kami telah berkoordinasi secara intensif dengan seluruh stakeholder untuk memastikan operasional dan layanan kepada penumpang di bandara berjalan dengan lancar,” jelas Faik.
Faik menegaskan AP I siap menyambut potensi peningkatan penumpang pada libur Lebaran 2019 dengan melakukan berbagai persiapan. Dia mengatakan persiapan tersebut baik dari sisi fasilitas maupun pelayanan kepada calon penumpang pesawat udara.
Salah satunya dengan membuka Posko Angkutan Udara Lebaran 2019 di 14 bandara yang dikelola.
"Penyelenggaraan Posko Angkutan Lebaran ini merupakan upaya untuk mendukung program pemerintah dalam melancarkan arus mudik dan balik Lebaran 2019 yang akan beroperasi selama 17 hari mulai hari ini hingga 13 Juni 2019," ungkap Faik.
Selama masa Posko Angkutan Udara Lebaran ini, Angkasa Pura I mencatat pengajuan extra flights dari maskapai sebanyak total 1.628 penerbangan di 14 bandara, baik domestik dan internasional. Pengajuan extra flight tertinggi terdapat di Bandara Juanda dengan 580 penerbangan dan Yogyakarta dengan 297 penerbangan.