REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan membuka Posko Tingkat Nasional Angkutan Lebaran Terpadu 2019 besok (29/5). Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, posko tersebut akan dibuka selama 16 hari hingga 13 Juni 2019.
"Salah satu tujuan dibentuknya posko ini untuk melaksanakan pemantauan dan pengendalian lalu lintas angkutan Lebaran tahun ini," kata Budi di gedung Kemenhub, Selasa (28/5).
Dia menjelaskan, posko tersebut juga akan memantapkan koordinasi antarpetugas instansi terkait serta pihak-pihak di luar pemerintah, termasuk juga asosiasi dan lembaga masyarakat yang terlibat langsung dalam penyelenggaraan Lebaran 2019.
Budi menegaskan, untuk menghadapi masa angkutan Lebaran tahun ini, Kemenhub sudah menyusun beberapa perencanaan. Pertama, kata dia, peraturan Menteri Perhubungan tentang Pengaturan Lalu Lintas Pada Masa Angkutan Lebaran Tahun 2019.
"Aturan ini mengatur pembatasan operasional angkutan barang di ruas jalan tol dan ruas jalan nasional," tutur Budi.
Dia menambahkan, kebijakan penerapan sistem satu jalur pada ruas jalan Tol Trans-Jawa saat arus mudik maupun arus balik juga akan dilakukan. Selanjutnya, pelaksanaan inspeksi keselamatan untuk seluruh moda transportasi angkutan umum termasuk awaknya pengemudi, masinis, pilot, dan nakhoda.
Budi memastikan, peningkatan ketertiban dan keamanan pada simpul-simpul transportasi juga dilakukan pada penanganan mudik tahun ini. "Terutama di stasiun, bandara, pelabuhan, terminal, serta selama perjalanan," ungkap Budi.
Badan Litbang Kementerian Perhubungan memprediksi jumlah pemudik dari Jabodetabek sebanyak 14,9 juta orang. Selanjutnya tujuan pemudik diprediksi ke paling besar yaitu Jawa Tengah sebanyak 5,6 juta orang, Jawa Barat sebanyak 3,7 juta orang, dan Jawa Timur sebanyak 1,6 juta orang.