Selama Ramadhan, Akses Medsos di Timur Tengah Justru Naik

Rep: Rizky Jaramaya / Red: Nashih Nashrullah

Selasa 28 May 2019 20:39 WIB

Media sosial (ilustrasi) Foto: EPA Media sosial (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI – Jumlah pengguna media sosial di Timur Tengah meningkat selama Ramadhan dibandingkan dengan waktu-waktu di luar bulan ini. Mereka menghabiskan 58 juta jam lebih banyak untuk mengakses Facebook dan menonton video di YouTube, mulai dari video tentang tips kecantikan, resep masakan, olahraga, hingga serial drama. 

Facebook menyatakan, Ramadhan menjadi musim yang paling baik bagi pengiklan. Facebook yang juga memiliki Instagram, dan Google yang memiliki YouTube mengatakan, Ramadhan membawa dorongan bisnis yang cukup kuat di wilayah Timur Tengah. 

Baca Juga

"Konsumsi dan waktu yang dihabiskan untuk platform kami memang meningkat," ujar Direktur Pengelola Facebook untuk Timur Tengah dan Afrika Utara, Ramez Shehadi, Selasa (28/5).

Shehadi mengatakan, selama Ramadhan ada beberapa waktu-waktu kosong yang dimanfaatkan warga Timur Tengah untuk mengakses media sosial. Misalnya saja, ketika jam istirahat kantor di siang hari, menjelang berbuka puasa, dan ketika sahur. Selain itu, banyak juga perkantoran yang memperpendek jam kerja mereka.

Dengan demikian, terdapat 5 persen waktu lebih banyak dihabiskan untuk mengakses Facebook. Artinya, ada hampir 2 juta jam waktu tambahan yang dihabiskan setiap hari untuk mengakses Facebook di Timur Tengah selama Ramadhan. 

Selain itu, Ramadhan juga merupakan musim puncak untuk beriklan di media sosial. Karena, penonton daring serial drama televisi dan opera sabun meningkat 151 persen di YouTube. 

"Pendapatan kami tergantung dari keterlibatan orang-orang. Semakin banyak mereka terlibat di platform kami, semakin banyak pengiklan yang ingin menjangkau mereka. Itulah yang mendorong pendapatan kami," kata Shehadi. 

Untuk saling menghubungkan secara otentik bagi 180 juta pengguna di Timur Tengah, Facebook dan Instagram meluncurkan ikon-ikon khusus Ramadhan. Selain itu, Instagram juga memiliki kampanye untuk mempromosikan tindakan kebaikan selama Ramadhan. 

"Kami berusaha menjadi penyebar kebaikan yang bertentangan dengan apa yang tampak di permukaan seperti konsumerisme. Ini beresonansi dengan etos Ramadhan dan tentu saja etos Facebook, yang menyatukan orang-orang dalam hal-hal yang penting bagi mereka," ujar Shehadi.

Google menyatakan, jumlah penonton YouTube di Mesir, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab melonjak. Misalnya saja, jumlah penonton video olahraga naik 22 persen, video travelling 30 persen, dan permainan aksi, simulasi serta video game sebesar 10-20 persen selama Ramadhan. Selain itu, mereka juga menghabiskan 27 persen waktu lebih banyak untuk menonton konten keagamaan di YouTube. 

“Bagi kami, YouTube menyatukan orang. Kami melihat banyak orang ingin menonton bersama," ujar Kepala Komunikasi Google di Timur Tengah dan Afrika Utara, Joyce Baz. 

Baz menambahkan, mesin pencari Google mencatat pada pekan pertama Ramadhan di Mesir, Irak, dan Arab Saudi paling banyak yakni Game of Thrones, waktu shalat, acara televisi Ramadhan, dan hasil Liga Primer Inggris. 

Sementara, waktu berbuka puasa merupakan momen untuk saling berinteraksi sosial selama Ramadhan. Di waktu ini, pencarian produk kecantikan melonjak 16 persen dan pencarian tips kecantikan di YouTube naik 18 persen. 

Haitham el-Ghoneim, seorang warga Yordania yang tinggal di Dubai mengatakan, dia menggunakan Facebook agar terhubung dengan teman-teman dan keluarganya selama Ramadhan. 

Menurutnya, orang-orang yang menggunakan media sosial untuk hal-hal yang tidak baik, maka dapat menghabiskan waktu secara tidak berguna. 

"Media sosial digunakan juga untuk hal-hal yang tidak berguna, mulai dari menyebarkan berita palsu atau lelucon yang tidak bermanfaat," kata Ghoneim. 

 

Terpopuler