Hindari Kepadatan, Ini Rekayasa Jalur Menuju Rest Area

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolanda

Rabu 29 May 2019 06:04 WIB

Antrean kendaraan di pintu keluar Rest Area Km 164b Tol Cipali yang sedang menunggu selesainya sistem one way arus lalu lintas dari Jakarta menuju Jawa Tengah, Rabu (13/6). Sistem satu jalur ini diberlakukan sejak pukul 13.00 WIB. Foto: Republika/Adinda Pryanka Antrean kendaraan di pintu keluar Rest Area Km 164b Tol Cipali yang sedang menunggu selesainya sistem one way arus lalu lintas dari Jakarta menuju Jawa Tengah, Rabu (13/6). Sistem satu jalur ini diberlakukan sejak pukul 13.00 WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah memprediksi jalan tol akan menjadi akses favorit pada arus mudik dan balik Lebaran Idul Fitri 1440 H. Untuk mengantisipasi kepadatannya, pengaturan tempat istirahat atau rest area akan diterapkan selama masa arus mudik dan balik Lebaran tahun ini. 

Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk Desi Arryani mengatakan pengaturan tempat istirahat dilakukan karena berkaca pada mudik tahun lalu. "Rest area tahun lalu masih menyumbang kemacetan, kita sudah buka tutup masyarakat masih berhenti di bahu jalan terus dia jalan kaki," kata Desi usai pembukaan Posko Pusat Terpadu Angkutan Lebaran 2019 di Gedung Kemenhub, Selasa (28/5). 

Meskipun begitu, Desi optimistis kepadatan di rest area pada musim mudik di tol tahun ini akan lebih bisa teratasi. Sebab, saat pemberlakukan sistem satu jalur, Desi mengatakan kapasitas tempat istirahat bertambah karena yang berada di dua sisi jalan tol dapat digunakan. 

"Ada mekanisme sistem satu jalur ini rest area bisa dipakai kiri dan kanan. Itu yang kita harapkan bisa menghilangkan kemacetan rest area," tutur Desi. 

Selain itu, Desi menegaskan Jasa Marga juga akan mengatur waktu pemudik saat berada di dalam tempat istirahat. Dia mengatakan selambat-lambatnya, pemudik hanya bisa berada di tempat isturahat selama satu jam dan Jasa Marga akan menetapkan petugas untuk memberikan peringatan kepada pemudik. 

Desi menambahkan, tempat istirahat akan ditutup jika terjadi antrean sepanjang 500 meter di akses masuk. Dengan begitu, Desi mengatakan pengguna jalan harus menggunakan tempat istirahat selanjutnya jika ada penutupan tersebut. 

Selanjutnya, Desi mengatakan untuk menghindari weaving saat kendaraan masuk dan keluar tempat istirahat, Desi mengatakan akan menerapkan kanalisasi. "Ini kanalisasi dibuat menuju dan keluar tempat istirahat drngan rubber cone," tutur Desi.

Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyarankan pemudik tidak hanya menggunakan tempat istirahat di dalam tol saja. Budi mengatakan banyak temoat istirahat di jalur arteri atau Pantura yang bisa digunakan para pemudik agar tidak padat di jalan tol. 

"Ada satu cara yang lebih baik kita sampai sampai Brebes atau ke Cirebon atau ke kota lain istirahat. Sehingga satu sisi rest area// baik dan mereka lebih santai buka puasa, ibadah, dan lainnya. Ini akan kami sosialisasikan," kata Budi di Gedung Kemenhub, Selasa (28/5). 

Terpopuler