Jasa Marga Optimalkan Pelayanan Jalan Tol di Jawa Timur

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Friska Yolanda

Selasa 28 May 2019 15:08 WIB

Sejumlah kendaraan memanfaatkan jalur tol Surabaya - Gempol, Selasa (28/5). Foto: dok. PT Jasa Marga Cabang Surabaya-Gempol Sejumlah kendaraan memanfaatkan jalur tol Surabaya - Gempol, Selasa (28/5).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- PT Jasa Marga (Persero) Tbk, menyatakan akan berupaya meningkatkan pelayanan sejumlah jalan tol di Jawa Timur menjelang arus mudik Lebaran 2019. Hal ini guna mewujudkan arus mudik yang nyaman dan aman bagi para pemudik.

General Manager (GM) Jasa Marga Cabang Surabaya-Gempol, Bagus Cahya AB mengatakan, pihaknya telah mengoptimasi pelayanan tol. Salah satunya terlihat pada jalan tol Surabaya-Gempol.

Baca Juga

Bagus mengungkapkan, saat ini terdapat beberapa titik yang berpotensi terjadi kepadatan pada arus mudik 2019. Antara lain di Gerbang Tol (GT) Sidoarjo 2 dan GT Kejapanan. Di titik-titik tersebut, pihaknya jelas harus menyiapkan sejumlah strategi mengatasi kemacetan.

“Apabila terjadi antrean panjang di GT Sidoarjo 2, maka arus lalu lintas dialihkan melalui GT Sidoarjo 1 bagi kendaraan yang menuju arah Porong,” jelasnya.

Untuk mengantisipasi kepadatan di GT Kejapanan Utama, lanjut Bagus, pihaknya berkoordinasi dengan kepolisian. Keduanya akan melakukan pengaturan lalu lintas guna membagi beban transaksi, melalui sistem buka/tutup. Strategi lainnya, yakni dengan memfungsikan mobile reader untuk meningkatkan kapasitas transaksi.

Selain itu, Bagus menjelaskan, saat ini pihaknya sudah menambah gardu operasi seperti di GT Kejapanan, Waru Utama, dan  Sidoarjo 2. Kemudian juga memanfaatkan 28 unit mobile reader, melayani pengisian tunai di tiga titik GT. Selanjutnya, menyediakan layanan gerak bekerja sama dengan bank terkait di Tempat Istirahat & Pelayanan (TIP) atau rest area.

Sebagai bentuk pengaturan lalu lintas, pihaknya juga akan menghentikan pekerjaan proyek H-10 sampai H+10. Tujuannya, untuk meminimalisasi gangguan dan mengatur waktu operasi angkutan barang oleh Kemenhub. Selain itu, juga untuk mengurangi penempatan petugas di lokasi rawan kepadatan dan meningkatkan kapasitas lajur dengan //contraflow. 

"Sementara itu, sarana penunjang. yang disiapkan antara lain //Variable Message Sign// (VMS) sebanyak 12 unit, CCTV 60 unit, //mobile// VMS satu unit," ujarnya melalui pesan resmi yang diterima //Republika.co.id, Selasa (28/5).