REPUBLIKA.CO.ID, DETROIT -- Pusat Islam di Detroit (ICD) di Michigan, Amerika Serikat, meluncurkan inisiatif untuk mendirikan "tenda Ramadhan". Tenda Ramadhan ini menyediakan makanan berbuka puasa gratis bagi Muslim dan non-Muslim, serta menawarkan sahur gratis selama 10 hari terakhir Ramadhan.
Masjid ini juga telah menyelenggarakan kegiatan sarapan bagi berbagai tokoh masyarakat di komunitas Amerika dalam rangka memperkuat kerja sama antara ICD dan lembaga-lembaga Amerika.
Direktur Eksekutif ICD, Sufian Nabhan, mengatakan di bulan Ramadhan umat Islam di seluruh dunia fokus pada spiritualitas (kerohanian) mereka. Menurutnya, banyak cara untuk meningkatkan ibadah kepada Tuhan. Salah satunya dengan memberi makan orang yang kurang beruntung di komunitas mereka.
"Setiap malam selama Ramadhan, lebih dari 200 keluarga adalah tamu kami dalam kegiatan yang penuh cinta dan kepedulian manusia yang paling berharga ini untuk sesama manusia," kata Nabhan, dilansir di Arab News, Senin (27/5).
Bagi banyak Muslim di Amerika, berbuka puasa lebih dari sekadar memakan makanan setelah berpuasa seharian penuh. Namun, momen berbuka dimanfaatkan mereka untuk membangun ikatan dengan berkumpul bersama komunitas dan juga non-Muslim untuk menyampaikan pemahaman yang lebih baik tentang Islam.
Karena itu, banyak kegiatan berbuka di sana yang mengundang non-Muslim, termasuk pejabat publik. Di komunitas dengan populasi Muslim yang besar di wilayah Detroit, seperti Dearborn, Hamtramck, dan kota pinggiran seperti Canton dan Troy, sejumlah restoran menyiapkan jam khusus Ramadhan untuk mengakomodasi pelanggan mereka yang berpuasa. Beberapa restoran di sana tetap buka 24 jam. Dearborn merupakan salah satu komunitas Muslim Amerika terbesar, yang terkadang dikenal sebagai Muslims' Plymouth Rock, mengacu ke tempat di mana penjelajah Eropa di Mayflower pertama kali menginjakkan kaki di 'Dunia Baru' pada 1620.
Dalam kegiatan berbuka puasa itu, ICD juga mengundang beberapa perwakilan media arus utama. Salah satu acara iftar ICD bahkan dihadiri Wali Kota Detroit, Mike Duggan dan beberapa pejabat penting. Duggan mengatakan, ia telah menghadiri jamuan buka puasa bersama umat Islam selama tiga tahun. Terlepas dari serangan yang dipimpin oleh beberapa politikus AS terhadap komunitas Muslim, ia mengatakan komunitas Muslim telah membangun jembatan komunikasi dengan yang lain.