REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat mudik, perjalanan tak selalu mulus. Ada kalanya perjalanan panjang seperti tak berujung. Belum lagi kalau kemacetan mendera.
Kelelahan mengemudi dapat mengakibatkan kecelakaan yang fatal. Oleh karena itu, stamina dan kondisi tubuh yang bugar menjadi aspek yang harus diperhatikan oleh pengemudi.
Bagaimana cara mempertahankan stamina saat mengemudi jarak jauh? Berikut tulisan kedua dari dua artikel berisikan tips dari dokter umum Rumah Sakit Pertamina Jaya, dr Daniel Bramantyo, yang disampaikan dalam Chevrolet Indonesia “Trailblazer Healthy Fun Drive” yang digelar di kantor General Motor (GM) Indonesia, di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Peregangan
Prioritaskan peregangan di bagian kaki untuk menghindari deep vein thrombosis (DVT) atau penggumpalan darah pada kaki yang disebabkan terlalu lama duduk. Lakukan kegiatan peregangan otot sederhana di mobil, seperti membalikan badan ke kanan dan ke kiri, mengangkat kaki lalu memutar tumit dan menundukan kepala ke bawah dan ke atas. Beberapa kegitan tersebut dapat membantu untuk memulihkan otot yang renggang akibat terlalu lama bekendara.
Nutrisi
Asupan makanan untuk pengemudi harus diperhatikan. Persiapkan cemilan seperti buah, sayuran, atau jus. Selain itu, makanan yang mengandung karbohidrat tinggi dan gas seperti termasuk nasi putih, pasta, sereal, dan roti, menjadi daftar yang wajib dihindari saat berkendara jarak jauh.
Selain itu, pengemudi harus mencegah dehidrasi dengan konsisten mengonsumsi air putih. Ingatlah, konsumsi air putih yang cukup juga membantu mempertahankan konsentrasi.
Pengemudi amat disarankan mengkonsumsi makanan yang kaya serat, seperti makanan yang mengandung kacang-kacangan, gandum, serta susu agar tidak menimbulkan kantuk.
Asupan nutrisi perlu diperhatikan baik saat berbuka maupun saat sahur. Porsinya pun juga harus terukur sehingga tidak menimbulkan kantuk saat mengemudi.
Hindari jalan malam
Rencanakan waktu perjalanan dengan baik. Perjalanan malam hari sangat tidak disarankan. Kondisi gelap yang dipadukan dengan sorotan lampu kendaraan dari lawan arah sangat berpengaruh terhadap penglihatan.
Hal ini membuat pupil mata bekerja lebih berat dan berpotensi menciptakan blindspot atau keterbatasan penglihatan.