Tips Mudik Sehat di Era Digital

Rep: Desy Susilawati/ Red: Reiny Dwinanda

Senin 27 May 2019 19:43 WIB

Pemudik menggunakan mobil. (Dok) Foto: Republika/ Wihdan Pemudik menggunakan mobil. (Dok)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ingin merayakan Idul Fitri di kampung halaman? Sebelum mudik, simak dulu tips mudik sehat di era digital ala akademisi dan praktisi klinis, Prof dr Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH berikut ini:

Istirahat

Baca Juga

Sebelum berangkat, pemudik sebaiknya istirahat yang cukup, terutama bagi pemudik yang menggunakan jalan darat. Apalagi, waktu sampai ke tempat tujuan tidak bisa diprediksi

Bagi pemudik yang memang kebetulan membawa kendaraan sendiri, sebaiknya ada beberapa anggota keluarga yang siap membawa kendaraan secara bergantian.

Dalam perjalanan, manfaatkan tempat istirahat untuk bisa melakukan olah raga kecil dan bisa melakukan gerakan relaksasi, khususnya kaki, tangan dan leher.

"Manfaatkan juga tempat istirahat untuk bisa buang air kecil agar jangan sampai menahan kencing yang akan berakibat pada infeksi saluran kencing," ujarnya kepada Republika.co.id, Ahad (26/5).

Waktu mudik yang tepat

Bagi para pemudik yang tetap ingin melakukan ibadah puasa diusahakan agar perjalanan mudik dilakukan pada saat sehabis berbuka.

Mudik pada malam hari merupakan pilihan yang tepat mengingat suhu udara yang lebih dingin dan perjalanan yang lebih lenggang.

Membawa bekal

Jangan membeli makanan dan minuman di pinggir jalan mengingat kualitas makanan dan minuman belum tentu terjaga dengan baik karena selalu terpapar dengan panas, terutama untuk makanan dan minuman rumahan.

Pemudik yang akan membawa makanan untuk bekal selama perjalanan usahakan membawa makanan kering. Jika tetap ingin membawa bekal makanan selama perjalanan harus diperhatikan bahwa makanan basah atau nasi dan lauk-pauk yang dibawa tidak dikonsumsi kurang dari enam sampai delapan jam setelah pembuatan.

Membawa obat

Jangan lupa  membawa obat-obatan sederhana. Siapkan obat anti diare, obat sakit kepala, obat anti alergi, obat anti mual-muntah, khususnya untuk mencegah mabuk perjalanan, serta obat sakit maag.

Jangan lupa membawa obat-obat rutin dikonsumsi untuk penderita penyakit kronis, misalnya penderita kencing manis, hipertensi, penderita asma, kolesterol tinggi, dan asam urat.

Hindari membawa barang bawaan berlebihan. Lebih baik barang bawaan, khususnya oleh-oleh dipaketkan terlebih dahulu.

Manfaatkan teknologi

Selama perjalanan fasilitas dari google map atau waze bisa menjadi petunjuk mencari jalan alternatif untuk menghindari kemacetan yang berat.

Pastikan semua baterai gawai sudah terisi penuh. Jangan lupa membawa power bank dan kabel USB penghubung untuk mengisi baterai gawai dari kendaraan kita. Gawai bisa digunakan sebagai media informasi info jalan dan mengisi kejenuhan atau stres dalam melawan kemacetan.

Terpopuler