REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Sejumlah jamaah berkebutuhan khusus mendapat manfaat dari kegiatan umrah khusus yang diselenggarakan oleh Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi di bulan Ramadhan tahun ini. Trip (perjalanan) umrah bagi jamaah berkebutuhan khusus itu diadakan pada 17 Ramadhan lalu.

Program itu diadakan di bawah inisiatif "Sadiq Almutamir (Sahabat Jamaah)" yang bekerja sama dengan aosiasi Sawt Alasm di Jeddah. Dilansir di Arab News, Ahad (26/5), satu bus berisi 20 peserta jamaah berkebutuhan khusus.

Mereka disertai oleh 12 relawan Sadiq Almutamir, termasuk penerjemah bahasa isyarat bagi jamaah yang tunarungu. Perjalanan umrah khusus ini diadakan bekerja sama dengan Western Fleet Transport, berkoordinasi dengan wakil menteri Haji dan Umrah untuk urusan transportasi jamaah dan Haji & Mu'tamer's Gift Association.

Ada sejumlah kegiatan saat melakukan perhentian dalam program ini. Perhentian pertama  di daerah Kuday di Makkah, di mana jamaah menerima hadiah khusus dari Sadiq Almutamir. Kegiatan ini didukung oleh Pendirian Motawif Jamaah Asia Tenggara. Berikutnya, adalah kedatangan mereka di Masjidil Haram.

Mereka lalu melakukan umrah dan menikmati makanan berbuka puasa. Selain itu, mereka juga menerima suvenir dari Haji & Mu'tamer's Gift Association.

Relawan membantu jamaah tersebut dengan berkomunikasi dengan mereka. Para relawan itu memberikan instruksi dan arahan, serta berbagi perasaan mereka dengan dukungan dari penerjemah bahasa isyarat.

Sadiq Almutamir juga menemani jamaah selama melaksanakan umrah. Mereka menyediakan kursi roda bagi jamaah lansia dan mempelajari tentang kesan mereka melakukan umrah untuk pertama kalinya.

Sadiq Almutamir adalah salah satu inisiatif Kementerian Haji dan Umrah di Forum Budaya Makkah. Ini berfokus mempromosikan budaya memberi dan kerja sama antara pemuda Saudi serta meningkatkan layanan sukarela yang diberikan kepada jamaah umrah. Jamaah juga bertugas menyediakan tur opsional (tambahan) untuk mengunjungi tempat-tempat wisata, monumen, dan tempat-tempat yang berkontribusi memperkaya pengalaman Mutamir dan mengabadikan kenangan indah mereka di Kerajaan.

Diluncurkan akhir tahun lalu, inisiatif ini bertujuan mengembangkan semangat kesukarelaan di kalangan umat Islam. Selain itu, ini juga bertujuan melibatkan kaum muda baik pria dan wanita dalam pelayanan dan tanggung jawab sosial.

"Kegiatan ini fokus pada peningkatan tingkat efisiensi layanan yang diberikan kepada jamaah, mempromosikan budaya kesukarelaan, membantu jamaah lanjut usia dan kebutuhan khusus untuk melakukan ritual Umrah, dan akhirnya berkontribusi pada realisasi Visi Kerajaan 2030 yang mencapai 1 juta sukarelawan setiap tahun," demikian pernyataan kementerian.