10 Hari Terakhir Ramadhan, Pengamanan di Makkah Ditingkatkan

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Ani Nursalikah

Senin 27 May 2019 09:27 WIB

Helikopter terus mengawasai kawasan udara Makkah di 10 hari teralhir Ramadhan. Foto: Al Arabiya Helikopter terus mengawasai kawasan udara Makkah di 10 hari teralhir Ramadhan.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Di bulan Ramadhan, jumlah jamaah umrah di Arab Saudi mengalami peningkatan, apalagi menjelang 10 hari terakhir Ramadhan. Jamaah umumnya memanfaatkan momen itu untuk beribadah di Tanah Suci.

Di Makkah, pasukan keamanan umrah meningkatkan keamanan selama 10 hari terakhir Ramadhan. Dalam hal ini, Komando Penerbangan Keamanan Umum meningkatkan tingkat kesiapan dan operasi pemantauan udara di Makkah. Langkah pengamanan itu dilakukan melalui misi pemantauan udara, mengamati lalu lintas di jalan-jalan utama kota, menyediakan dukungan logistik untuk semua sektor keamanan pemerintah, dan siap untuk melakukan misi penyelamatan dan evakuasi melalui udara.

Baca Juga

Kepala Presidensi Umum untuk Urusan Dua Masjid Suci, Abdulrahman Al-Sudais, mengatakan peningkatan upaya keamanan itu dilakukan untuk mengatasi meningkatkan jumlah jamaah di akhir-akhir Ramadhan. Dalam pidatonya di hadapan para pejabat kepresidenan, ia mengimbau mereka memanfaatkan sisa bulan suci ini untuk beribadah dan melayani jamaah umrah.

"Sepuluh hari bulan suci ini harus dihabiskan dengan tekun sepenuhnya. Ini adalah kesempatan menjauh dari nyala api neraka. Nabi Muhammad SAW paling rajin selama hari-hari yang diberkati ini, bahkan lebih dari pada malam beribadah. Kita semua berdedikasi melayani jamaah yang berkunjung untuk umrah dan beribadah di Masjidil Haram di Makkah. Melayani jamaah adalah suatu kehormatan bagi Arab Saudi," kata Al-Sudais, dilansir di Arab News, Ahad (26/5).

Terpopuler