KRS dan ACT Ajak Ratusan Anak Belanja Baju Lebaran

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Dwi Murdaningsih

Senin 27 May 2019 06:40 WIB

Sebanyak 57 anak yatim piatu dan anak kaum dhuafa diajak ke pasar Bambu Kuning Kota Bandar Lampung untuk membeli baju lebaran oleh Komunitas Ruang Sosial (KRS) Universitas Lampung. Foto: dok. KRS Universitas Lampung Sebanyak 57 anak yatim piatu dan anak kaum dhuafa diajak ke pasar Bambu Kuning Kota Bandar Lampung untuk membeli baju lebaran oleh Komunitas Ruang Sosial (KRS) Universitas Lampung.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG –Komunitas Ruang Sosial (KRS) kembali mencanangkan program bagi-bagi baju baru Lebaran kepada ratusan anak kurang mampu di Kota Bandar Lampung, Ahad (26/5). Kegiatan yang ketiga kalinya setiap menjelang Lebaran Idul Fitri tersebut menyasar anak pesisir Kampung Rawa Laut, Panjang.

 

Baca Juga

Keceriaan anak-anak pesisir Kampung Rawa Laut memiliki baju lebaran baru, menjadi kebahagiaan pekerja sosial KRS menyongsong Lebaran Idul Fitri 1440 H. Program 1.000 keceriaan baju Lebaran yang digagas KRS tersebut sudah berlangsung sejak sebulan lalu.

 

Pekerja sosial dari KRS mendampingi 100 anak pesisir Kampung Rawa Laut dan sekitarnya berbelanja baju baru untuk Lebara di pasar. Anak-anak kurang mampu tersebut diberikan bekal uang untuk berbelanja didampingi orang tuanya.

 

Geisha Fiani (7 tahun), bersama puluhan anak-anak berbaris di gang sempit Kampung Rawa Laut Kelurahan Panjang Selatan. Ia menyusuri jalan sejauh satu kilometer kearah Pasar Panjang. Baju merah dengan pita biru digenggamnya. Ia sangat bersemangat memilih baju baru untuk ikut merayakan hari Lebaran nanti.

 

“Geisha suka warna merah, bagus aja buat Lebaran. Kalau sudah dibayar mau Geisha tunjukin ke mama papa,” ucapnya riang. 

 

Menurut Ketua KRS Havez Annamir, penggalangan dana sudah dilakukan sejak awal Ramadan 1440 H. Dana yang sudah terkumpul diimplementasikan dengan mengajak anak-anak belanja baju lebaran di Pasar Panjang.

 

Ia mengatakan, setiap anak akan dibekali uang tunai sebesar Rp 120 ribu. Bekal uang itu, dapat dibelanjakan anak-anak didampingi orang tuanya serta pekerja sosial KRS untuk membeli baju, celana, sandal, dan lainnya di pasar.

 

Havez menyatakan, fasilitas belanja baju Lebaran tersebut bertujuan untuk membahagiakan anak-anak menjelang hari raya Idul Fitri. Kegiatan tersebut sudah tiga kali digelar, dengan penambahan jumlah peserta setiap tahunya.

 

“Setelah evaluasi kegiatan tahun lalu, kami menambah jumlah peserta dari 70 anak menjadi 100 anak. Dulu waktu kita masih anak-anak senang kan kalau dapat baju lebaran, sekarang kami kasih fasilitas untuk anak-anak kurang beruntung di sini,” jelasnya.

 

Kepala Cabang Aksi Cepat Tanggap (ACT) Dian Eka mendukung kegiatan tersebut. ACT turut memfasilitasi launching Gerakan 1.000 Keceriaan Baju Lebaran awal Ramadhan lalu.

 

Menurut dia, kehadiran gerakan tersebut mampu menginspirasi puluhan komunitas lain untuk bahu membahu mengumpulkan sejumlah dana untuk dibelanjakan baju lebaran buat anak-anak bangsa. Ke depan diharapkan KRS bisa lebih banyak menjangkau anak-anak di daerah Panjang dan sekitarnya.

 

“Gerakan ini sangat positif, harapanya bisa diduplikasi oleh komunitas lain. Menjadi dermawan tak akan pernah mengurangi harta kita, karena setiap yang kita bagi akan dilipatgandakan oleh Allah SWT. Marhaban Yaa Dermawan,” ujarnya.

Terpopuler