Jelang Mudik Angkutan KA, Dua Kondisi Ini Diantasipasi

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Dwi Murdaningsih

Ahad 26 May 2019 16:53 WIB

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri Kesehatan Nila Moloek meninjau kesiapan sarana dan prasarana mudik Lebaran Idul Fitri 1440 H di Stasiun Gambir, Ahad (26/5). Foto: Republika/Rahayu Subekti Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri Kesehatan Nila Moloek meninjau kesiapan sarana dan prasarana mudik Lebaran Idul Fitri 1440 H di Stasiun Gambir, Ahad (26/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi hari ini (26/5) memantau kesiapan sarana dan prasarana mudik dengan menggunakan angkutan transportasi kereta api (KA) di Stasiun Gambir. Budi mengatakan ada dua kondisi yang harus diantisipasi saat mudik menggunakan kereta api.

"Yang satu itu adalah lintasan kereta api karena di dalam situasi seperti ini rekan-rekan kita dalam keadaan puasa, harus sigap melaksanakan tugas," kata Budi di Stasiun Gambir, Ahad (26/5).

Baca Juga

Kondisi kedua, lanjut Budi beberapa kondisi rawan yang bisa berdampak kepada lintasan kereta api. Beberapa diantaranya yakni lintasan kereta api di daerah rawan banjir dan longsor yang menurutnya harus ditingkatkan pengawasannya.

"Kita tidak tahu ada situasi anomali cuaca sehingga daerah-daerah yang riskan seperti Jawa Barat bagian selatan dan Jawa Timur yang terkadang banjir harus dapat perhatian," jelas Budi.

Terlebih menurut Budi, pengguna kereta api pada musim mudik Lebaran Idul Fitri 1440 H masih mengalami peningkatan. Dia mengatakan berdasarkan data dari PT Kereta Api Indonesia (KAI) (Persero) tiket KA untuk tujuan Jawa Tengah maupun Jawa Timur sudah habis terjual untuk keberangkatan pada H-7 dan H+7.

Budi mengatakan pada penyelenggaraan angkutan Lebaran menggunakan kereta api pada tahun ini diperkirakan akan ada kenaikkan jumlah penumpang sebesar 3,41 persen. "Ini naik dibandingkan tahun 2018. Dari sekitar 6,2 juta penumpang menjadi 6,4 juta penumpang pada tahun ini," ungkap Budi.

Terpopuler