Dishub Bandung Intensifkan Uji Kelaikan Kendaraan

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah

Ahad 26 May 2019 16:33 WIB

Sopir bus beraktivitas di bus yang tertempel stiker Inspeksi Keselamatan di Terminal Leuwipanjang, Kota Bandung, Selasa (7/5). Foto: Abdan Syakura Sopir bus beraktivitas di bus yang tertempel stiker Inspeksi Keselamatan di Terminal Leuwipanjang, Kota Bandung, Selasa (7/5).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung mulai mengintensifkan uji kelaikan kendaraan di terminal. Uji kendaraan ini dalam rangka memastikan angkutan umum dalam keadaan laik menjelang arus mudik lebaran.

Kepala Seksi Manajemen Angkutan Dishub Kota Bandung Iya Sunarya mengatakan uji kelaikan kendaarn mudik ini mulai dilakukan pada H-10. Pengujian kelaikan berlaku bagi bus-bus yang masuk dua terminal mudik di Kota Bandung yakni Terminal Leuwipanjang dan Terminal Cicaheum.

Baca Juga

"Karena ini hajat rutin setiap tahun dan dievaluasi tentu yang dipersipakan adalah kendaraan yang laik jalan, laik operasi dan laik pengemudi. Maka sebelum arua mudik kami ada pra angkutan yaitu menyisir kelaikan jalan kendaraan tersebut," kata Iya.

Iya menuturkan Dishub mulai rutin mengecek kendaraan setiap harinya di terminal. Uji kelaikan ini dilakukan mulai H-10 hingga H+7 yang juga untuk antisipasi arus balik.

Menurutnya uji kelaikan kendaraan merupakan hal penting untuk memastikan keamanan penumpang dan pengemudi saat perjalanan. Uji kelaikan ini di antaranya meliputi pemeriksaan kelengkapan bus mulai dari lampu, rem, klakson,  roda, hingga surat-surat kendaraan.

"Sehingga diimbau pengusaha sebelum masuk terminal dianjurkan kendaraannya diperiksa terdahulu sehingga tidak diusir bagi kendaraan yang tidak memenuhi kelaikan," ujarnya.

Dinas Perhubungan memastikan akan mencabut izin operasi bus dan kendaraan mudik yang tidak laik jalan dan membahayakan penumpang. Menurut data dari Dinas Perhubungan Kota Bandung estimasi ada 641 bus di Terminal Leuwipanjang dan 203 bus di Terminal Cicaheum yang siap memenuhi kebutuhan arus mudik masyarakat.

Selain uji kelaikan kendaraan, tambahnya, Dishub juga akan memastikan pengemudi dalam kondisi sehat dan prima sebelum membawa kendaraannya. Pihaknya akan melakukan operasi pengecekan kesehatan pengemudi hingga tes urin.

"Tes urin sudah jadi jadwal rutin. Tapi untuk arus mudik ini tes urin dirahasiakan karena sifatnya insidentil tapi pasti akan dilakukan untuk memastikan pengemudi ini sehat," ujarnya.

Ia mengatakan dengan fasilitas angkutan darat yang sudah disediakan oleh Dinas Perhubungan, Iya mengimbau kepada masyarakat Kota Bandung untuk memanfaatkan moda transportasi darat. Sebisa mungkin menghindari perjalanan mudik menggunakan sepeda motor.

Kepala Terminal Cicaheum Roni Hermanti mengatakan pihaknya mulai uji kelaikan kendaraan pada Ahad (26/5) ini. Sejumlah kendaraan yang masuk ke Terminal Cicaheum dicek oleh petugas Dishub yang sudah bersiaga.

Roni menuturkan petugasnya mengecek kelengkapan serta surat-surat setiap kendaraan. Hasilnya satu bus dianggap tidak laik jalan dan tidak boleh beroperasi di terminal. 

"Tadi ada yang dikeluarkan satu armada bus jurusan Bandung - Pangandaran," kata Roni saat dihubungi.

Menurutnya bus ini dianggap tidak layak karena habis masa kartu pengawasannya. Bus harus memperpanjang terlebih dahulu sebelum beroperasi kembali terutama menjelang arus mudik.

Ia menambahkan uji kelaikan kendaraan ini guna memastikan bahwa bus yang akan berangkat laik jalan. Sehingga kecelakaan karena faktor kelalaian dan kendaraan yang tidak prima bisa diantisipasi."Dalam uji kelaikan ini kita kerjasama gabungan dengan kepolisian juga," ucapnya.

Terpopuler