REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapal Ramadhan milik lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) mulai berlayar dengan membawa sebanyak 18 ton paket pangan ke Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat. Kapal itu diketahui mulai bertolak dari Pelabuhan Teluk Bungus, Kota Padang, sejak Jumat (24/5) lalu. Pelepasan Kapal Ramadhan ACT itu dilakukan oleh Wakil Gubernur (Wagub) Sumatra Barat Nasrul Abit, Wakil Wali Kota Padang Hendri Septa, dan Kepala Cabang ACT Sumatra Barat Zeng Wellf.
Ribuan paket itu akan disalurkan kepada para warga di Kepulauan Mentawai, yang terdiri atas Pulau Siberut, Pulau Sikakap, dan Pulau Tuapejat. Bantuan pangan akan didistribusikan dengan total waktu lima hari, yakni hingga Selasa (28/5).
Wagub Nasrul Abit mengatakan pengiriman bantuan pangan tersebut sangat berarti bagi masyarakat Mentawai. Dia menyebut, kabupaten dengan keberagaman dan toleransi yang tinggi itu menjadi salah satu wilayah terluar di Indonesia bagian barat.
"Terima kasih untuk kepedulian teman-teman semua. Terima kasih atas kepedulian para donatur. Ini adalah kepedulian kemanusiaan, apalagi ini momen yang sangat tepat, mau lagi Lebaran (Idul Fitri), mereka dapat bantuan. Mereka akan bersyukur kepada Allah. Sukses untuk ACT. Terima kasih atas kerja sama, kerja baktinya," tutur Nasrul, seperti dikutip keterangan yang diterima Republika.co.id, Sabtu (25/5).
Sementara itu, ACT Sumbar pada Ramadhan tahun ini berkomitmen mengirimkan kembali bantuan pangan tersebut. Kepala Cabang ACT Sumbar, Zeng Wellf mengatakan bantuan pangan yang dibawa Kapal Ramadhan Mentawai tahun ini meningkat hingga hampir 300 persen.
"Tahun lalu kita di Sumatera Barat mengirimkan 450 paket pangan, tahun ini menjadi 1.500 paket atau setara 18 ton," kata Zeng.
Zeng menyampaikan, kiriman bantuan pangan ke Kepulauan Mentawai memang terus diikhtiarkan sebagai bentuk kepedulian terhadap saudara di kepulauan terluar yang memang mengalami kesulitan ekonomi.
Di Kepulauan Mentawai, Zeng menyebut pisang satu tandan seharga lima ribu rupiah. Hal yang tidak akan ditemukan di kota lain. Harga barang pangan anjlok, namun ekonomi sulit.
Belum lagi, terkadang penduduk Mentawai harus membeli kebutuhan pangan ke Kota Padang. Sedangkan jarak tempuh penduduk antarpulau sangat jauh. "Bisa memakan waktu 1-2 jam menuju pulau-pulau di kepulauan Mentawai dengan boat," lanjut Zeng.
Karena itu, Zeng menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya bagi para donatur yang peduli dengan kehidupan masyarakat di Kepulauan Mentawai. Menjelang hari raya Idulfitri, bantuan pangan yang terdiri dari beras, minyak, gula, dan bahan pangan lain sangat bermanfaat bagi para penduduk di Kepulauan Mentawai.
"Semoga ini menjadi ladang amal bagi donatur kita yang telah menitipkan amanahnya," ucapnya.
Sebelumnya, lima truk yang mengangkut bahan pangan Kapal Ramadhan Mentawai diberangkatkan dari Kantor Aksi Cepat Tanggap di Jl. S. Parman, Ulak Karang, Kota Padang. Truk berangkat beriringan dengan pengawalan polisi militer menuju pelabuhan pukul tujuh pagi.