REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masjid Agung Sunda Kelapa (MASK) Menteng, Jakarta, menggelar itikaf 10 malam terakhir Ramadhan. Mengawali itikaf malam ke-21 Ramadhan 1440 H, Ahad (26/5) dini hari, MASK mengundang penceramah dari Bumi Serambi Mekkah (Aceh), yaitu Dr H Amri Fatmi Anziz MA. Ia mengangkat topik tentang makna tafakur dalam perspektif Alquran.
Setelah itu, kegiatan irikaf dilanjutkan dengan qiyamullail berjamaah yang diimami oleh Syeikh Essam Al Mizgagi dan Syekh Kamal Al Yahya. Keduanya merupakan imam dari Madinah.
Seperti sudah menjadi tradisi MASK, setiap malam MASK menyediakan paket makan sahur untuk jamaah itikaf. “Pada malam ke-21 sampai ke-26 dan 28 sampai jelang Idul Fitri, MASK menyediakan makan sahur sebanyak 2.500 nasi kotak setiap malam,” kata Ketua Dewan Pengurus MASK, H M Aksa Mahmud, melalui rilis yang diterima Republika.co.id, Sabtu (25/5).
Dr Amri Fatmi Anziz MA, ulama asal Aceh.
Ia menambahkan, khusus untuk itikaf akbar malam ke-27 atau Lailatul Qodar, MASK menyediakan makanan sahur sebanyak 5.000 nasi kotak. “Terkait hal tersebut, Panitia Ramadhan MASK menerima jamaah yang ingin berpatisipasi memberikan donasi makan berbuka dan sahur,” kata Aksa Mahmud dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Sabtu (25/5).
Ia menyebutkan, pada 10 malam terkakhir Ramadhan 1440 H, MASK mengundang para dai untuk memberikan ceramah itikaf Ramadan. Mereka adalah KH A Sofwan Nizomi, MA, Habib Geys Assegaf, KH Munawir Aseli, dan Syekh Ahmad Al Misry.
Selain itu, Dr H Ali Hasan Bahar Lc, MA. Ustaz H Das'ad Latif PhD, KH Wahfiuddin Sakam MBA, H Fadzlan Garamatan, dan KH A Nur Alam Bakhtir.