REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Jawa Barat (Jabar) turun langsung memastikan kesiapan Jalur Gentong di Kabupaten Tasikmalaya menghadapi arus mudik Lebaran. Sekitar dua pekan sebelum Lebaran, sarana di jalur utama lintas selatan Jawa itu belum sepenuhnya siap.
Direktur Lalu Lintas Polda Jabar Komisaris Besar (Kombes) M Aris mengatakan, Ditlantas masih terus berkoordinasi dengan instansi terkait untuk merampungkan kesiapan Jalur Gentong menghadapi arus mudik. Menurut dia, masih ada penerangan jalan umum (PJU) yang tidak menyala di jalan itu.
"Tadi malam saya lewat, ada beberapa yang mati," kata dia saat meninjau langsung Jalur Gentong, Kamis (23/5).
Ia mengatakan, Ditlantas akan koordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jabar untuk segera melakukan pengecekan sarana PJU di jalur itu. Dalam waktu dekat, Ditlantas juga akan kembali melakukan pengecekan ulang untuk memastikan kesiapan jalur tersebut.
Terkait pengamanan, polisi juga sudah mulai mendirikan pos di titik-titik yang telah ditentukan. Selain itu, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) juga akan mendirikan pos untuk memastikan kelancaran arus mudik dan arus balik yang melintasi jalur itu.
Menurut dia, akan ada sekitar 1.000 personel gabungan yang akan ditempatkan di jalur lintas selatan Jawa. Sementara khusus Jalur Gentong, setidaknya akan ada 120 personel gabungan yang berjaga.
"Akan ada gabungan dari Polres, Polda, bahkan dari Korlantas dan TNI, Dishub, PUPR, juga SAR akan ikut serta," kata dia.
Aris menjelaskan, pihaknya juga akan menyiapkan tim ganjel untuk mengantisipasi kendaraan yang tak kuat menanjak. Tim itu, kata dia, akan melibatkan masyarakat setempat seperti tahun-tahun sebelumnya.
Ia menargetkan, pada H-8 Lebaran Jalur Gentong akan benar-benar siap untuk dilalui pengguna jalan. "Kesiapan jalan hampir 100 persen. Tinggal sarana pendukung seperti pos dan lampu," kata dia.
Arif menambahkan, sumber kemacetan lain yang perlu diantisipasi adalah perlintasan kereta yang terdapat sepanjang Jalur Gentong hingga Kota Tasikmalaya. Setidaknya, ada tiga perlintasan yang menjadi perhatian, di wilayah Rajapolah, Ciawi, dan Cibodas.
Menurut dia, di tengah perlintasan itu terdapat cekungan yang menyulitkan kendaraan melintas. Alhasil, hal itu bisa menghambat laju kendaraan yang melintas.
"Di tengah rel itu ada cekungan, jadi kendaraan yang lewat bisa sampai 5-10 detik. Itu kalau normal saja sudah terhambat apalagi saat arus mudik dan arus balik," kata dia.
Ia menegaskan, Ditlantas masih terus melakukan koordinasi dengan intansi terkait mengenai masalah itu. Ia berharap, jalur itu segera dibenahi sebelum puncak arus mudik dan arus balik terjadi.
Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Febry Kurniawan Ma'ruf mengatakan, secara umum Jalur Gentong sudah siap digunakan untuk arus mudik dan arus balik. Hanya saja, sarana harus dilengkapi, mulai dari PJU, rambu lalu lintas, serta kesiapan pendukung lainnya.
Ia menambahkan, Polres Tasikmalaya juga telah mengantisipasi titik rawan kemacetan (trouble spot) dan titik rawan kecelakaan (black spot) yang ada di Jalur Gentong. Namun, ia mengimbau pengendara yang melintas untuk selalu waspada.
"Kita akan terus koordinasi dengan instansi terkait agar pengendara yang melewati jalur ini nyaman," kata dia.
Febry menambahkan, pihaknya juga akan melakukan sosialisasi mepada pengguna jalan. Hal itu dilakukan agar para pengguna jalan tahu jalur alternatif dan jika ada rekayasa lalu lintas dilakukan.