Pemudik dengan Bus di Bandung Diprediksi Naik

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Dwi Murdaningsih

Kamis 23 May 2019 21:10 WIB

Sopir bus beraktivitas di bus yang tertempel stiker Inspeksi Keselamatan di Terminal Leuwipanjang, Kota Bandung, Selasa (7/5). Foto: Abdan Syakura Sopir bus beraktivitas di bus yang tertempel stiker Inspeksi Keselamatan di Terminal Leuwipanjang, Kota Bandung, Selasa (7/5).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Perhubungan (Dishub) bersiap menghadapi arus mudik lebaran. Dishub memprediksi ada kenaikan jumlah pemudik yang menggunakan angkutan umum.

Kepala Bidang Manajemen Transportasi dan Parkir Dishub Kota Bandung Asep Kurnia mengatakan jumlah penumpang menjadi bahan evaluasi tiap tahunnya. Tahun ini, diperkirakan ada kenaikan sebesar lima persen pemudik yang berangkat dari terminal menggunakan angkutan umum. Kenaikan ini diperkirakan terjadi baik di Terminal Leuwipanjang maupun Terminal Cicaheum.

Baca Juga

"Tahun 2018 jumlah penumpang di Terminal Leuwipanjang sebanyak 196 ribu. Kita estimasi ada kenaikan lima persen kurang lebih jadi 207 ribuan," kata Asep dalam Bandung Menjawab di Taman Sejarah Balai Kota Bandung, Kamis (23/5).

Asep menyebutkan kenaikan yang sama diprediksi terjadi di Terminal Cicaheum. Tahun ini diprediksi jumlah pemudik yang berangkat dari Terminal Cicaheum sebesar 49 ribuan. Jumlah ini diperkirakan naik dari data tahun lalu sebesar 46.892 orang.

Menurutnya, pemudik diperkirakan banyak yang akan beralih ke angkutan umum bus untuk pulang ke kampung halaman. Ada beberapa faktor yang membuatnya cukup optimis ada kenaikan jumlah pemudik yang menggunakan angkutan umum.

"Karena tiket pesawat lagi mahal. Tiket kereta sudah habis jadi diprediksi ada kenaikan," ujarnya.

Ia mengatakan para pemudik ini akan mulai memadati terminal pada H-7. Dengan puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada H-4 dan H-3.

Ia menuturkan untuk mengantisipasi kenaikan jumlah penumpang bus, pihaknya sudah menyiapkan langkah alternatif. Di antaranya menyiapkan bus cadangan di dua terminal untuk memenuhi kebutuhan armada.

"Kita antisipasi bagi penumpang yang tidak terangkut angkutan reguler kita ada bus cadangan. Kita siapkan 20 bus, MGI juga siap menyiapkan armada dan ada bus pariwisata," tuturnya.

Ia menyebutkan bus cadangan ini akan dioperasikan secara situasional melihat keadaan di terminal. Jikalau ada penumpukan penumpang yang tidak terangkut bus reguler maka kepala terminal akan langsung menyiapkan beroperasinya bus cadangan.

Ia menambahkan sebagai daerah perlintasan arus mudik, pihaknya mengantisipasi kemacetan di titik-titik rawan. Mulai dari sepanjang Jalan Soekarno Hatta hingga Cibiru juga di titik-titik masuk pintu tol yang ada di Kota Bandung. Pemerintah juga mengantisipasi kemacetan dengan melarang kendaraan besar beroperasi sata arus mudik.

Terpopuler