REPUBLIKA.CO.ID, PEKALONGAN -- Jalan persimpangan pintu keluar tol Pekalongan dikhawatirkan akan menjadi titik pemicu kerawanan kemacetan arus lalu lintas di jalur pantai utara (pantura) saat Lebaran 2019. Hal tersebut diungkapkan Kepala Kepolisian Resor Pekalongan Kota AKBP Ferry Sandi Sitepu di Pekalongan, Kamis.
"Jika arus lalu lintas (kendaraan) tidak berbarengan (bersamaan) keluar dari exit tol itu maka tidak akan terjadi kemacetan, namun apabila bersamaan (keluar) maka akan menjadi masalah di jalur pantura karena kelas jalan cukup kecil untuk kendaraan besar," kata Ferry.
Didampingi Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Pekalongan Kota AKP Muchamad Yogi, Ferry mengatakan polisi tidak mungkin melakukan penindakan penilangan atau sanksi apabila terjadi kemacetan di pintu persimpangan jalur pantura menuju pintu keluar tol itu.
"(Penyebab kemacetan) dimungkinkan karena pengemudi kendaraan saling menyerobot tetapi kami tidak bisa memberikan bukti pelanggaran karena dimungkinkan hampir semua kendaraan melanggar aturan lalu lintas," katanya.
Menurut dia, untuk mengantisipasi kemacetan di jalur pantura, polres telah menyiapkan jalur alternatif termasuk penujuk arah jalan. Pihaknya juga menyiagakan petugas di setiap persimpangan jalan yang dianggap rawan menimbulkan kemacetan.
"Oleh karena, kami mengimbau pemudik yang tidak mengetahui atau memahami jalur yang akan dilewati sebaiknya bertanyalah pada petugas agar tidak salah jalan. Kami imbau pengguna jalan tidak coba-coba melewati jalan yang tidak diketahui," katanya.
Ferry mengatakan, pada pengamanan Lebaran 2019, polresta juga akan menyiapkan lima pos pengamanan (pospam), yaitu di di jalan Taman Hiburan Rakyat (THR), Ramayana, Terminal Bus Pekalongan, dan Sepacar.
"Selain itu, kami siapkan pos pelayanan (tempat istirahat) di Lapangan Brimob Kalibanger dan Masjid Alfairus. Yang jelas kami telah siap memberikan pengamanan pada masyarakat saat arus mudik Lebaran agar mereka lebih aman dan nyaman saat akan pulang ke kampung halamannya," katanya.