REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mudik menjadi saat yang dinanti-nanti sebagian masyarakat perkotaan. Diperkirakan sebanyak 4,5 juta orang akan melalui lintas penyeberangan jalur laut.
Lebih lanjut, ada potensi terjadinya lonjakan penumpang dan penumpukan antrean kendaraan. Jumlah pemudik diprediksi meningkat 2,8 persen dari tahun lalu.
Menanggapi situasi tersebut, Ketua DPR mendorong Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bersama dengan PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) untuk mengantisipasi.
"Dengan menambah trip perjalanan dan jumlah kapal, armada kapal berkapasitas besar," ujar Ketua DPR Bambang Soesatyo dalam keterangan tertulisnya, Kamis (23/5).
Dengan adanya armada kapal berkapasitas besar, dia berharap, lebih banyak penumpang yang dapat tertampung. Kemudian, dia juga berharap pihak terkait menyiapkan dermaga tambahan serta loket masuk pelabuhan.
Dengan begitu, akan ada pengaturan arus kendaraan untuk meminimalkan lonjakan penumpang ataupun penumpukan antrean kendaraan. "Mendorong syahbandar untuk memeriksa kelaikan kapal dan batasan jumlah penumpang," kata politikus Partai Golkar tersebut.
Bambang juga mendorong meminta PT ASDP untuk memperpendek waktu sandar dan memperbanyak kru lashing (pengikatan barang/cargo). Hal itu dilakukan untuk mempercepat waktu bongkar muat pada masing-masing armada kapal. Dengan begitu, harapannya antrean kendaraan yang ingin menyeberang dapat kian terurai.
"Mendorong Kemenhub untuk terus mempersiapkan sarana mudik serta melakukan pengecekan kelaikan pada moda transportasi laut yang harus sesuai dengan standar operasional (SOP), guna menjamin keamanan dan keselamatan pengguna jasa angkutan laut," ujar dia.