Pemerintah Pastikan Pasokan Listrik Aman Saat Lebaran

Rep: Novita Intan/ Red: Gita Amanda

Kamis 23 May 2019 13:45 WIB

Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mengunjungi PLN P2B Gandul, Cinere, Jakarta Selatan, Kamis (23/5). Foto: Republika/Novita Intan Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mengunjungi PLN P2B Gandul, Cinere, Jakarta Selatan, Kamis (23/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hari ini Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar mengunjungi Unit Induk Pusat Pengatur Beban (UIPZB) Gandul. Kunjungan ini guna memastikan kesiapan infrastruktur kelistrikan jelang lebaran.

“Kesiapan pasokan listrik sangat penting, agar masyarakat bisa menikmati lebaran bersama keluarga dengan nyaman dan terang. Untuk itu kami pastikan keandalan dan ketersediaan suplai listrik selama lebaran dalam kondisi cukup,” ujarnya di PLN P2B Gandul, Cinere, Jakarta Selatan, Kamis (23/5).

Baca Juga

Berdasarkan pengalaman selama ini, menurutnya, beban puncak pada saat Idul Fitri lebih rendah dibandingkan dengan beban puncak pada kondisi hari kerja dikarenakan banyaknya industri yang berhenti beroperasi (libur). Sementara Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Barat Hariyanto WS menambahkan pada hari raya pasokan listrik mengalami penurunan cukup signifikan.

“Karena banyaknya industri dan perkantoran yang libur, biasanya memang beban puncak menurun, namun kami akan tetap pastikan suplai dan keandalan tetap terjaga,” ungkapnya.

Pengalaman ldul Fitri 1440 H/2019 beban puncak malam hari, pada Sistem Kelistrikan Nasional mengalami penurunan sebesar 29 31 persen sedangkan sistem Jawa Bali mengalami penurunan sebesar 56, 60 persen. Jika mengacu kepada perbandingan di atas maka prakiraan kondisi pasokan tenaga listrik selama periode Idul Fitri 1440 H/ 2019 M (H-7sampai dengan H+7) pada Sistem Kelistrikan Jawa-Bali, Sumatera dan Indonesia Timur berada pada kondisi pasokan cukup.

Meski demikian PLN akan menyiapkan satuan tugas distribusi yang tersebar di seluruh wilayah. Hal ini untuk menjamin pasokan listrik dan antisipasi gangguan jaringan selama Ramadhan hingga Lebaran nanti.

“PLN telah menetapkan masa siaga Lebaran dari H-15 sampai dengan H+15 dengan membentuk Posko Lebaran yang beroperasi 24 jam. Meski kebutuhan pasokan listrik saat Lebaran menurun, keandalan sistem harus dijaga,” ucapnya.

Sementara itu sejumlah upaya telah dilakukan untuk memastikan kesiapandan keandalan sistem kelistrikan, meliputi kesiapan (avanability) unit pembangkit, penguatan jaringan transmisi dan distribusi, menghentikan sementara pemeliharaan instalasi di transmisi dan gardu induk.