REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Sedikitnya 11 titik jalur mudik di Nusa Tenggara Barat (NTB) rawan terjadi tanah longsor dan kecelakaan. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi NTB H Azhar di Mataram, Rabu (22/5), mengatakan 11 titik rawan tanah longsor dan kecelakaan ini tersebar di sepanjang jalur mudik di NTB, baik yang melalui jalan nasional maupun provinsi.
"Di jalur-jalur rawan ini kita siapkan alat berat kalau sewaktu-waktu terjadi tanah longsor, termasuk petugas patroli," ujarnya.
Ia menyebutkan, beberapa jalur yang patut diwaspadai terjadinya tanah longsor dan kecelakaan tersebut berada di Nanga Tumpu di Kabupaten Dompu. Jalur Sekotong Kabupaten Lombok Lombok Barat, Sembalun Lombok Timur, dan Pusuk Lombok Barat dan Lombok Utara. "Ini beberapa titik yang kita lakukan antisipasi pada jalur mudik tahun ini," terangnya.
Azhar menjelaskan, meski di titik tersebut rawan terhadap tanah longsor dan kecelakaan. Namun, sambung Azhar pada jalur tersebut kondisi jalannya sudah bagus.
"Kalau kondisi badan jalannya baik semua. Hanya yang kita antisipasi ini ketika ada kejadian tanah longsor," jelas Azhar.
Menurut Azhar, secara umum ruas jalan nasional dan provinsi di NTB sudah siap dilalui pemudik pada masa arus mudik dan balik Lebaran 2019. Meski demikian, pihaknya tetap berharap kepada masyarakat pengguna jalan untuk tetap meningkatkan kewaspadaan dan kehati-hatian serta mematuhi rambu-rambu lalu lintas selama menempuh perjalanan.
"Seluruh jalur mudik dan ruas jalan kita sudah siap dilalui, baik jalan nasional dan provinsi," katanya.