REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masjid Ramlie Musofa memantapkan kajian keagamaan rutin guna memperkuat aktivitas keagamaan di masjid. Kajian nantinya akan dimulai setelah Shalat Isya.
Salah seorang pengurus Masjid Ramlie Musofa, Ustaz Solehudin mengatakan, urusan kegiatan keagamaan masih memerlukan kesepahaman bersama. Apalagi kebanyakan jamaah di masjid merupakan jamaah singgah.
"Di masjid lainnya, seperti Istiqlal sudah memiliki jamaah tetap. Sedangkan disini, mayoritas hanya singgah," ujarnya, Rabu (22/5).
Karenanya, untuk pelaksanaan iktikaf Ramadhan ini ditiadakan. Pelaksanaan iktikaf tidak berjalan efektif. Kebanyakan jamaah lebih banyak tidur ketimbang ibadah.
"Awal berdiri pada tahun 2016, kita mengadakan iktikaf. Berdasarkan pantauan CCTV jamaah tidak beribadah," kata Ustaz Solehudin.
Dalam beriktikaf, menurutnya, niat beribadah merupakan hal yang utama. Dia menyebut jamaah yang melakukan iktikaf di masjid Ramlie Musofa kurang memiliki niatan untuk beribadah.
Dia berharap, bulan Ramadhan berikutnya dapat mengadakan iktikaf dengan jamah yang sudah tetap. "Kita mulai bulan Ramadhan tahun ini untuk rutin mengadakan ceramah dan kajian keagamaan setelah shalat Isya," terangnya.