Potret Toleransi: Gereja Katedral Bogor Gelar Buka Puasa

Red: Nashih Nashrullah

Selasa 21 May 2019 09:30 WIB

Kerukunan Beragama (Ilustrasi) Foto: Republika/Mardiah Kerukunan Beragama (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR— Seksi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan (HAK) Paroki BMV Katedral Bogor menggelar buka puasa bersama umat islam Bogor, dengan tema 'Perbedaan Adalah Keindahan' di Gereja Katedral Jalan Kapten Muslihat Kota Bogor Jawa Barat, Senin (20/5).

"Saya amat berterima kasih kepada saudara-saudari yang beragama Islam, menerima undangan kami buka puasa di tempat ini. Mari kita menghormati satu sama lain," ujar Uskup Keuskupan Bogor, Mgr Paskalis Bruno Syukur OFM saat memberikan sambutan.

Baca Juga

Menurut dia, undangan berbuka puasa bagi umat Islam ini sebagai upaya saling mendukung kebebasan beribadah antar agama. Karena keberagaman beragama dianggapnya sebagai hal yang membuat negara Indonesia tetap eksis.

"Kita sebagai umat beragama memang saling mendukung satu sama lain. Artinya kalau kita hidup beragama dan beriman, kalau tidak diungkapkan secara eksplisit maka keberimanan kita menjadi tidak nyata," tuturnya.

Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim, yang turut hadir dalam kegiatan tersebut menganggap kebersamaan antarumat beragama ini sebagai lambang persatuan di Kota Bogor. 

Persatuan ini, menurutnya, tengah diupayakan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor ketika tensi politik sedang tinggi."Ada pesan dari Kang Bima (Wali Kota Bogor), bahwa beberapa hari terakhir Muspida berusaha keras untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan. Terutama pada 22 Mei dalam rangka menetapkan hasil Pilpres," kata Dedie.

Menurut mantan direktur di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ini, untuk membuat Kota Bogor tetap aman dan kondusif bukan hal yang mudah, mengingat letaknya yang berdekatan dengan DKI Jakarta.

"Tidak mudah, tetapi berbagai upaya dilakukan seperti beberapa rektor menyampaikan pesan damai untukmenjaga perdamaian, kemudian beberapa hari yang lalu Kang Bima mengundang tokoh muda nasional untuk komitmen menjaga kondusivitas, bukan hanya Kota Bogor tapi Indonesia," tuturnya.

 

Terpopuler