REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN — Memasuki pertengahan bulan Ramadhan tahun ini, Satgas Pangan Polres Semarang memastikan ketersediaan bahan kebutuhan pokok di Kabupaten Semarang masih cukup aman. Demikian pula dengan harga yang relatif stabil.
Selain itu, Satgas Pangan polres Semarang juga diketahui belum menemukan indikasi penyimpangan atau pelanggaran distribusi yang bisa memicu polemik harga di tengah masyarakat.
Kapolres Semarang, AKBP Adi Sumirat mengatakan, secara umum, hasil pengawasan Satgas Pangan di Kabupaten Semarang belum menunjukkan adanya fluktuasi harga kebutuhan pokok yang berpotensi menimbulkan gejolak.
“Harga beberapa komoditas masih dalam kondisi normal, pun demikian juga belum ditemukan adanya penyimpangan-penyimpangn dalam distribusi yang berakibat pada gangguan ketersediaan pangan di wilayah Kabupaten Semarang,” kata Adi Sumirat di Ungaran, Kabupaten Semarang, Senin (20/5).
Kapolres mengungkapkan, untuk pengawasan pangan, pihaknya memiliki Satgas Pangan yang berfungsi memantau dan mendeteksi fluktuasi harga kebutuhan pokok, seperti beras, minyak goreng, cabai, daging dan lain- lain.
“Kita pantau harga tertinggi dan harga terendah melalui Satgas Pangan. Kemudian dikaji dan dianalisa denga berkoordinasi bersama Dinas Perdagangan, Dinas Pasar maupun instansi terkait lainnya,” ungkap Adi Sumirat.
Apabila terjadi lonjakan harg --yang mungkin di atas kewajaran--maka Satgas Pangan akan melakukan penyelidikan. Sebaliknya, apabila ada harga terlalu rendah dari harga normal pun, pihaknya juga akan melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebabnya.
Pada intinya, lanjut dia, seluruh bahan kebutuhan pokok terus dipantau setiap hari, terutama ihwal persentase kenaikan dan penurunannya. “Hal ini untuk mengantisipasi polemik harga serta ketersediaan pangan di Kabupaten Semarang,” tegasnya.
Khusus untuk menghadapi arus mudik dan arus balik Lebaran 1440 Hijriyah, masih jelasnya, jajaran Polres Semarang juga sudah menyiapkan beberapa langkah antisipasi dan persiapan sejak dini.
Beberapa waktu yang lalu sudah melaksanakan rapat koordinasi lintas sektoral dengan seluruh stakeholder yang ada di Kabupaten Semarang untuk menyiapkan rencana strategis untuk menghadapi arus mudik dan arus balik.
Yang kedua, kita juga sedang menyiapkan 12 pos pengamanan (pospam) dan pos pelayanan di titik- titik rawan kemacetan, rawan kecelakaan serta kerawanan gangguan kelancaran arus lalu lintas lainnya. “Secara umum, kesiapan personil, sarana dan prasarana akan digelar pada saat apel operasi Ketupat Candi mulai tanggal 28 Mei 2019 nanti,” lanjutnya.