Pemudik Diminta Ekstra Hati-Hati Saat Lintasi Jalinsum

Red: Ani Nursalikah

Senin 20 May 2019 10:25 WIB

Ruas jalan lintas sumatra perbatasan Lampung-Sumatra Selatan. Foto: Republika/Mursalin Yasland Ruas jalan lintas sumatra perbatasan Lampung-Sumatra Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Para pemudik, terutama pengguna sepeda motor, perlu lebih berhati-hati saat melintasi Jalan Lintas Sumatra (Jalinsum) ruas Rajabasa-Panjang Bandarlampung. kondisi jalan di ruas ini tidak mulus, bergelombang, dan berlubang di beberapa titik.

Selain itu, berdasarkan pantauan di lokasi, Senin (20/5), ruas jalan nasional itu juga selalu ramai dilintasi tronton dan truk besar, terutama truk pengangkut batu bara dan minyak sawit. Sebagian besar jalan berlubang memang sudah ditambal sekadarnya, namun penambalan jalan berlubang yang kurang rapi atau tambalan lebih tinggi dari badan jalan bisa menjadi ancaman bagi pemotor seperti terpleset atau terjatuh.

Baca Juga

Jalinsum ruas Rajabasa-Panjang memang tak semulus Jalinsum ruas Panjang-Kalianda-Bakauheni. Jalinsum ruas Rajabasa-Panjang selalu dilintasi truk yang muatannya bisa di atas 60 ton atau jauh di atas daya tahan jalan nasional itu.

Kkondisi Jalinsum ruas Panjang-Kalianda-Bakauheni relatif lebih baik karena selalu diperbaiki setiap ada kerusakan. Meski demikian, ada juga di sejumlah titik di jalan nasional yang ditambal seadanya.

Para pengendara harus berhati-hati saat melintasi rute Kalianda-Panjang, karena kondisi jalan yang berbelok atau menurun/menanjak. Arus mudik 2019 di Jalinsum Lampung diperkirakan lebih lancar dibandingkan tahun lalu karena pemudik yang menggunakan kendaraan roda empat akan memilih lewat Tol Trans Sumatra.

Polda Lampung mengingatkan kepada pemudik ada lima titik rawan tindak pidana di Jalinsum. Lima titik rawan itu ada di Jalinsum wilayah Kabupaten Tulang Bawang, Mesuji, Lampung Timur, Lampung Utara, dan Lampung Selatan.

Menurut Kabid Humas Polda Lampung, AKBP Zahwani Pandra Arsyad, modus yang dilakukan oleh para pelaku tindak kejahatan di antaranya seperti mencegat, berpura-pura kendaraan rusak dan minta tolong, kemudian modus pohon tumbang. "Perlu diwaspadai modus-modus yang dilakukan oleh para pelaku kejahatan ini," ujarnya.

Ia menambahkan, menjelang arus mudik dan balik ini biasanya para pelaku tindak kejahatan akan mengincar kendaraan pribadi yang memiliki bagasi di atas mobil dan yang memiliki nomor kendaraan luar Lampung. Pandra juga mengimbau pemudik selalu waspada saat mengendarai kendaraannya di malam hari. Para pemudik diharapkan tidak meletakkan barang bawaan yang penting di atas mobilnya.

"Kalau bisa diletakkan di dalam kendaraan saja dan juga jangan terlalu banyak membawa barang-barang bawaannya karena akan memancing pelaku tindak kejahatan. Jika terjadi, segera melaporkan kepada kepolisian," katanya.