Kedubes AS Adakan Buka Puasa Bersama Anak Marginal

Rep: Fergi Nadira B/ Red: Nashih Nashrullah

Jumat 17 May 2019 23:50 WIB

Ilustrasi Ramadhan Foto: Pixabay Ilustrasi Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kedutaan Besar Amerika Serikat (Kedubes AS) di Jakarta mengadakan buka puasa bersama anak marginal dan anak yatim yang tergabung dalam dua kelompok yayasan.

Kegiatan rutin tahunan itu diikuti Wakil Duta Besar AS untuk Indonesia dan organisasi intern Kedubes AS, Helping Hands Club    

Baca Juga

Wakil Dubes AS, Heather Variava, mengatakan sangat gembira rumah dinasnya kedatangan anak-anak untuk buka puasa bersama-sama. Heather pun terlihat turut bermain dan bergembira bersama sekitar 100 anak yang hadir. 

"Kami sangat senang menjadi tuan rumah untuk dua kelompok ini. Bersama dengan Helping Hands Club kita mendukung upaya organisasi-organisasi dalam berpartisipasi membantu anak-anak ini," ujar Heather kepada Republika.co.id, Jumat (17/5).

Sebanyak kurang lebih 100 anak tergabung dari Yayasan OKI, dan Sahabat Anak Manggarai. Mereka menampilkan tarian Meraih Bintang yang mendapat sambutan meriah dari Wakil Dubes AS, serta beberapa staf Kedubes yang notabennya warga AS.  

Heather mengatakan, acara buka bersama ini juga sebagai bentuk simbol bagi persahabatan dengan Indonesia yang semakin erat. Acara ini pun menjadi kegiatan yang juga berguna untuk meningkatkan hubungan bilateral kedua negara baik dari sisi pemerintahan maupun masyarakatnya.

Heather snagat senang sudah empat tahun di Indonesia merasakan ramadhan. "Sudah empat tahun di Indonesia, waktu Ramadhan itu sangat bermakna," katanya.

Acara ini, kata dia telah terselenggara selama 10 tahun sejak Helping Hands Club berdiri di Kedubes AS. Adapun Helping Hands Club juga didukung oleh sejumlah yayasan di Indonesia. "Saya bangga bisa bergabung membantu anak-anak kurang mampu," ujar Helping Hands Club Jakarta, Peter Lohman.

Peter menceritakan, telah bergabung dan membantu anak-anak marjinal dan anak-anak yang tengah sakit seperti bekerja sama dengan yayasan Anak Kanker Indoensia, membuat dia dan keluarganya merasa damai.  

"Aktivitas ini menyenangkan sekali. Anak-anak sangat aktif, kami bermain, kami melakukan yoga bersama, makan bersama, saya pun diajari tari lokal, meski saya tidak bisa mengikuti tarian itu," ujarnya.