REPUBLIKA.CO.ID, PADANG— Nenek Marieta (73) salah seorang warga Padang tetap semangat menjalankan shalat Zhuhur dan Ashar berjamaah ke Masjid Nurul Iman Padang meskipun menempuh jarak 11,2 kilometer dari rumahnya.
"Saya tinggal cukup jauh dan harus menggunakan angkutan kota menuju masjid ini," katanya di Padang, Jumat saat dijumpai di Masjid Nurul Iman.
Dia selalu melaksanakan ibadah shalat Zhuhur dan Ashar di Masjid Nurul Iman dekat Pasar Raya Padang semenjak awal Ramadhan 1440 Hijriyah.
Meskipun jauh tidak menyurutkan semangat Marieta karena dia menganut prinsip semakin jauh masjid yang dituju maka pahalanya semakin besar di sisi Allah SWT.
Sedangkan shalat Shubuh, Maghrib, dan Isya’ dia laksanakan di Masjid Muhajirin dekat rumahnya.
Dia mengaku selama Ramadhan tidak pernah meninggalkan shalat berjamaah di masjid. Bahkan shalat Maghrib pun masih sempat berjamaah di Masjid Muhajirin dekat rumahnya.
"Saya selalu bawa bekal untuk berbuka puasa, supaya bisa melaksanakan shalat berjamaah di masjid karena kata ustaz shalat berjamaah pahalanya lebih besar dari pada shalat di rumah," sambung ibu dengan empat anak dan 11 cucu.
Menurut dia, shalat berjamaah di masjid juga lebih nyaman dan khusyuk. Bahkan dia juga bisa menyempatkan membaca Alquran sembari menunggu waktu shalat.
Meskipun jauh dari rumah, bahkan mengeluarkan biaya Rp 10 ribu per hari untuk membayar ongkos angkot bagi Marieta tidak masalah karena dia yakin bahwa Allah yang akan membalasnya.
Ditambah lagi di bulan Ramadhan ini segala amal ibadah yang dikerjakan akan dilipat gandakan, katanya. Dia berharap ibadah tersebut bisa menjadi ibadah unggulannya. "Karena saya belum mampu menunaikan ibadah umrah, haji, dan sedekah," kata dia.